Pemkab Konsel Sukses Hubungkan Jalan Moramo-Laonti

KONAWE SELATAN – Raut wajah kebahagian masyarakat Kecamatan Laonti terpampang jelas diwajah mereka saat menyambut rombongan Bupati Konawe Selatan, Suruniddi yang tiba di rumah jabatan Camat Laonti, Jumat lalu (10/2/2023).

Bagaimana tidak, Kecamatan Laonti yang boleh dikatakan terisolir, kini dapat diakses menggunakan kendaraan roda dia maupun empat.

Bupati Surunuddin mengatakan, dengan adanya akses jalan Moramo-Laonti diharapkan perekonomian daerah di Laonti semakin meningkat.

Sebab menurutnya, wilayah itu memiliki potensi mulai dari pertanian, peternakan, perikanan bahkan pariwisata.

Olehnya itu, Surunuddin bertekad untuk mengembangkan daerah itu. Hal demikian sejalan dengan visi misi Konawe Selatan dengan jargon “Desa Maju Konsel Hebat.

BACA JUGA :  Nestapa Nelayan di Konut, Direktur EXOH : Rakyat Dibuat Susah

“Setelah ada jalannya kita akan dorong lagi peningkatannya, kemudian penerangan dengan mamasukan listrik, penguatan infrastruktur digital, bahkan penguatan potensi wisata,” ungkap Surunuddin.

Sementara untuk wilayah di pesisir, Surunuddin berjanji akan membangun akses jalan yang menghubungkan pesisir lainnya.

“Tugas masyarakat hari ini mendukung program pemerintah dalam pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat, serta menyampaikan ide, kendala, dan inovasi dari berbagai sektor,” katanya.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Lawisata, Ratman Saputra mengaku, sangat bersyukur kepada Pemda setempat atas pambangunan infrastruktur jalan penghubung Moramo-Laonti yang kini sudah diakses.

“Kami merelakan lahan dan kebun yang dilintasi jalan tanpa meminta ganti rugi ke Pemda. Ini sebagai bentuk dukungan saya untuk kemajuan Kecamatan Laonti, atas dibangunnya jalan penghubung,” imbuhnya.

BACA JUGA :  PT Tiran Indonesia Serahkan 10 Ton Beras Untuk Korban Banjir di Konut

Senada dengan itu, Kepala Desa Ulusawa, Amir menambahkan, jika jalan yang menghubungkan Moramo-Laonti lewat jalur darat merupakan momen bersejarah.

“Dengan terbukanya jalan ini, tentu akan memudahkan kami. Sebab sebelumnya jika ingin ke ibukota hanya menggunakan akses jalur laut dimana jarak tempunya sangat lama bahkan bisa memakan waktu hingga sampai tiga hari. Namun dengan adanya jalan tentu jika ingin ke ibukota bisa di tempu pulang pergi, sementara jika menggunakan jalur laut, biasa kita berangkat tiga hari sebelum kegiatan,” terangnya.

Laporan : Ken

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *