Didampingi Gubernur Sultra Serta Para Menteri, Jokowi Resmi Buka GTRA Summit 2022

Baubau, Daerah, Metro21 Dilihat

WAKATOBI – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), resmi membuka Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2022 di Marina Togo Mowondu, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis, (9/6/2022)

Didampingi beberapa menteri dan Gubernur Sultra, Jokowi menekankan agar seluruh jajaran pemerintah, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk dapat saling terbuka, bersinergi, dan menghindari adanya ego sektoral dalam menyelesaikan segala permasalahan yang ada di masyarakat, salah satunya mengenai sengketa lahan.

“Saya tidak bisa menoleransi terjadinya kerugian negara, terjadinya kerugian masyarakat yang disebabkan oleh ego sektoral dan ego lembaga, enggak itu, sudah stop, cukup stop. Persoalan dimulai dari sini, semuanya harus membuka diri,” ujar Presiden.

Jokowi mengatakan, ego sektoral antara kementerian/lembaga masih menjadi penghambat dalam menyelesaikan berbagai persoalan negara. Presiden menyebut, integrasi antarkementerian/lembaga merupakan hal terpenting yang harus dilakukan.

“Kalau diterus-teruskan enggak akan rampung persoalan negara, persoalan bangsa ini enggak akan rampung. Persoalannya kelihatan, solusinya kelihatan, tapi tidak bisa dilaksanakan hanya gara-gara ego sektoral,” ujarnya

Sementara itu, ditempat yang sama, dalam sambutannya, Gubernur Sultra Ali Mazi menyampaikan selamat datang kepada Presiden dan Ibu Negara atas kehadirannya di Wakatobi.

BACA JUGA :  Buka Puasa Bersama Ribuan Warga Konawe, Ruksamin Sebut Selaras "Rumah" Seluruh Masyarakat Sultra

“Kehadiran Bapak Presiden bersama Ibu Negara pada hari ini menjadi sebuah sejarah penting yang akan terus dikenang masyarakat Wakatobi khususnya, karena merupakan Presiden dan Ibu Negara pertama yang berkunjung ke Wakatobi sejak Indonesia merdeka,” kata Gubernur.

Ali Mazi optimistis, kehadiran Presiden dapat menjadi spirit bagi seluruh elemen di Wakatobi dan Sultra untuk memulihkan ekonomi setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Kehadiran Presiden sekeligus menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi masyarakat Sultra dan Wakatobi yang akan menjadi energi positif bagi kemajuan masyarakat. Oleh karena itu, Gubernur menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden.

Tak sampai disitu, Ali Mazi juga menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, para anggota DPR RI, DPD RI, para Gubernur dan bupati/walikota.

Secara khusus, Gubernur mengungkapkan rasa harunya, karena sejak Indonesia merdeka, baru satu orang putra daerah Sultra yang menjadi menteri, dan itu nanti pada masa Presiden Joko Widodo.

“Saudara Bahlil (Lahadalia) Bapak percayakan sebagai menteri. Saya merasa terharu karena Bapak percayakan (jabatan menteri) kepada salah satu putra daerah kami yang sudah lama hilang, tiba-tiba menjadi menteri. Terima kasih Bapak Presiden,” kata Gubernur.

BACA JUGA :  Nestapa Nelayan di Konut, Direktur EXOH : Rakyat Dibuat Susah

Terkait dengan GTRA Summit, Gubernur menyatakan kegiatan ini telah lama dipersiapkan, bahkan sejak tahun 2021 lalu. Pelaksanaan GTRA Summit 2022 merupakan perintah langsung Presiden kepada Gubernur Sultra yang bekerjasama dengan Kementerian ATR/BPN.

Gubernur mengatakan, kegiatan ini sangat penting dan strategis sebagai wujud implementasi arahan Presiden Membangun Indonesia dari Pinggiran sekaligus menyambut Presidensi G20.

Selain pertemuan, juga akan dilaksanakan sejumlah agenda lainnya antara lain peresmian KMP Sultan Murhum II, peresmian Pelabuhan Penyeberangan Kaledupa-Tomia-Binongko, penyuluhan dan penanganan stunting oleh Ibu Negara.

Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil dalam sambutannya mengemukakan, pada pertemuan GTRA Summit ini, akan dibahas peririsan kewenangan antara Kementerian ATR/BPN dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Selama ini, masyatakat yang tinggal di atas air (pesisir) tidak bisa memperoleh hak mereka sehingga tidak memiliki akses ke lembaga keuangan, termasuk kredit usaha rakyat (KUR).

“Total sebanyak 6.437 sertifikat untuk masyarakat Suku Bajo di seluruh Sultra akan mendapatkan sertifikat,” ungkapnya.

Laporan: Hamid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *