Pelaku Bom Bunuh Diri Diduga Dua Orang

Hukum158 Dilihat

KENDARI – Pelaku serangan bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, diduga dilakukan oleh dua orang. Serangan bom bunuh diri itu terjadi pada Minggu, 28 Maret 2021 pada pukul 10.28 Wita.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono mengatakan dua terduga pelaku bom bunuh diri itu diduga berboncengan dan ingin masuk ke dalam gereja.

“Kita mendapatkan informasi ada dua orang yang berboncengan menggunakan kendraan sepeda motor matik. Kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang Katedral,” kata Argo melalui rilis persnya.

Sebelum bom meledak, kedua pelaku berusaha masuk ke dalam area parkiran gereja. Saat itu, para jemaat baru saja usai melakukan ibadah minggu.

“Jadi pada awalnya memang pelaku diduga menggunakan roda dua mau memasuki pelataran pintu gerbang dari katedral, yang kebetulan jam tersebut sudah selesai kegiatan misa,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Diduga Cemari Laut, Tongkang Yang Karam di Konservasi TWAL Labengki Diadukan ke Polda Sultra

Saat itu, jumlah jemaat juga tidak banyak karena memang menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi jumlah jemaat saat itu separuh,” sambungnya.

Kedua pelaku tersebut sempat ditahan keamanan gereja sehingga pelaku tidak bisa masuk, tak lama setelah itu bom langsung meledak.

“Dua orang (pelaku) tadi yang mau masuk dicegah oleh sekuriti gereja dan kemudian terjadilah ledakan itu,” terangnya.

Karena itu, pihaknya menduga bahwa serangan bom bunuh diri tersebut dilakukan oleh dua orang. Namun saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman atas potongan tubuh yang ditemukan di lokasi.

“Informasi di lapangan bahwa ada ditemukan tadi kendaraan yang hancur dan juga ada beberapa potongan tubuh diduga dari dua orang,” ungkap Argo.

“Ini tentunya bagian daripada penyidik dari pihak kepolisian,” tandasnya.

Keterangan Mabes Polri ini sejalan dengan yang diberikan Pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak.

BACA JUGA :  Polres Konut Amankan 124,08 Gram Narkoba dan 10 Tersangka, Terdapat Kelompok Asal Medan

Wilhelmus mengungkap, saat itu penjaga gereja melihat ada dua orang pengendara motor dengan gerak-gerik mencurigakan.

Kedua orang yang diduga pelaku bom bunuh diri itu hendak masuk ke dalam gereja.

Akan tetapi, karena mecurigakan, pejaga gereja menahan keduanya sehingga tidak sampai masuk ke dalam Gereja Katedral Makassar. “Setelah itu baru terjadi ledakan,” bebernya.

Sementara, penjaga gereja yang sempat menahan kedua pelaku bom bunuh diri selamat.

“(Penjaga gereja) Yang menahan bom bunuh diri selamat,” sambungnya.

Wilhelmus juga menyebut bahwa kedua terduga pelaku bom bunuh diri meledakkan bom di depan gerbang Gereja Katedral Makassar.

Akan tetapi Wilhelmus enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait ledakan bom tersebut.

“Untuk sementara saya tidak beri keterangan (kalau itu bom bunuh diri) karena itu wewenang polisi,” kata dia.

Laporan : Aldi R

Komentar