Desa Wisata Air Terjun Moramo Masuk di Ajang ADWI 2022, Bupati Konsel: Saya Bangga

KONAWE SELATAN – Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumber Sari di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik nasional.

Salah dua yang mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

ADWI merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria penilaian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparekraf RI.

Menanggapi hal itu, Bupati Surunuddin Dangga mengungkapkan rasa bangganya, mengingat tahun ini, jumlah peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) sebanyak 3.419 Desa Wisata dari 34 Provinsi di Indonesia.

Setelah melalui serangkaian kurasi Tim Juri ADWI 2022 yang kompeten, Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumber Sari masuk 50 besar.

“Alhamdulillah, kita bersyukur desa wisata air terjun Moramo Sumber Sari masuk 50 besar. Sebagai pimpinan daerah saya bangga dengan seluruh tim khususnya dari Dinas Pariwisata dan pihak terkait, seperti tokoh masyarakat dan kelompok pemuda setempat yang terlibat,” kata Surunuddin saat ditemui, Kamis lalu 28 April 2022.

Pihaknya terus mendorong pengembangan destinasi wisata di daerah. Berkomitmen, terus mengefektifkan sejumlah destinasi wisata di otorita Bupati, H. Surunuddin Dangga itu.

Dirinya juga telah memerintahkan seluruh OPD lintas sektoral terlibat dalam pengembangan destinasi wisata di Konsel.

BACA JUGA :  Telan Anggaran Rp631,5 Juta, Direktur Eksekutif Explor Anoa Oheo Tantang Kejati dan Polda Sultra Periksa Proyek Peningkatan Jalan di Desa Bungguosu Konut

“Sarana dan prasarana di tempat wisata akan terus dilakukan pembenahan dan peningkatan. Bahkan kedepan, selain wisata alam, Desa Wisata ini kita jadikan tempat wisata edukasi. Bukan hanya di Desa Sumber Sari, tapi yang lain juga kita akan optimalkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Konsel, Adywarsyah Toar menambahkan masuknya Desa Wisata di Konsel pada tahapan 50 Besar ADWI tahun 2022 diharapkan mampu memberikan pengaruh besar terhadap sektor pariwisata di Sultra khususnya Konawe Selatan.

“Event ini bertujuan menjadikan Desa Wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing tinggi yang diselenggarakan sejak tahun 2021,” jelasnya.

Ady menuturkan 19 April 2022 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengumumkan peserta ADWI 2022 yang lolos ke tahapan 500 Besar.

Perwakilan Desa Wisata Sultra sebanyak 18 Desa Wisata, salah satunya Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumber Sari.

“Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumber Sari lolos 300 Desa Wisata (ADWI) 2022, kemudian lolos lagi 100 besar. Pada 26 April 2022 kembali diumumkan 50 besar Desa Wisata (ADWI) 2022. Dua Desa Wisata perwakilan Sultra, yakni Desa Wisata Air terjun Moramo Sumber Sari dan Desa Wisata Limbo Wantiro,” sebutnya.

BACA JUGA :  Anton Timbang dan Hugua Bersama Sutradara Asal Belanda Jadikan Wakatobi Pusat Industri Film Dunia

Setelah masuk 50 besar, sambungnya,
akan di seleksi kembali oleh dewan
Juri. Dengan 7 Kategori penilaian, klasifikasi Desa Wisata dan kelengkapan melalui data website Jadesta.com, yang akan menghasilkan pemenang ADWI 2022.

“Saya mengajak seluruh rekan rekan OPD lintas sektoral dan pihak terkait lainnya, mari bersama-sama membangkitkan gairah pariwisata di Konsel,” katanya.

Hal juga disampaikan Kepala Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Suartin, bahwa dengan masuknya Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumber Sari pada ADWI 2022, merupakan hal yang membanggakan.

Menjadi tantangan bagi pengelola untuk berbenah dan meningkatkan potensi desa Wisata.

“Mengingat akan ada visitasi lapangan oleh Tim Dewan Juri Kemenparekraf untuk melakukan penilaian di 7 kategori Desa Wisata, terhadap 50 besar desa wisata terbaik ADWI 2022,” terangnya.

Dirinya menyebutkan, ketujuh kategori tersebut adalah daya tarik pengunjung yang memiliki keunikan dan keaslian alam dan buatan, homestay, souvenir, digital dan kreatif, toilet umum, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability), dan kelembagaan desa.

Laporan: Ken

Komentar