KENDARI – Yayasan Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) menggelar pembentukan forum media Kota Kendari, Selasa (4/10/2022).
Selain membentuk sebuah forum, panitia pelaksana kegiatan juga memberikan beberapa materi kepada awak media terkait pengertian inklusi serta penghapusan kata diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok rentan dan minoritas.
Direktur Rumpun Perempuan Sultra, Husnawati mengatakan, sosialisasi bersama media ini membahas inklusif dan keseteraan gender.
“Apa yang disosialisasikan hari ini merupakan langkah awal untuk kita kedepannya, pertemuan ini bukan yang pertama dan bukan yang terakhir. Tapi bagian kita berproses. Kemudian teman-teman media mendukung program INKLUSI yang akan dilaksanakan di Kota Kendari,” ungkap Husnawati.
Lanjut Husnawati, program Inklusi merupakan kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat inklusif dan juga telah bekerjasama dengan pemerintah Kota Kendari dan DPRD Kota Kendari.
“Pembangunan inklusif merupakan sebuah proses yang mendorong perbaikan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi sosial, politik, dan kesehatan tanpa membedakan satu dengan yang lain (kesetaraan gender), baik sebagai objek maupun subjek,” jelasnya.
Sementara Yayasan BaKTI dalam menjalankan program INKLUSI, telah memiliki tujuh mitra yang tersebar di seluruh Indonesia diantaranya, Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat (YLP2EM) Parepare, Yayasan Eran Sangbure Mayang (YESMa) Tana Toraja, Rumah Generasi Ambon, Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara( RPS) Kota Kendari, Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) Kupang, Lombok Research Center (LRC) Lombok Timur dan di Kabupaten Maros.
Laporan: To