KONAWE UTARA – Bupati Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin mengikuti pengarahan secara virtual oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Rabu 28 April 2021.
Rapat virtual dihadiri para kepala daerah se- Indonesia bersama Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, Gubernur Sulawesi Utara, Gubernur Papua Barat, Gubernur Maluku, Bupati Dharmasraya, Sumedang, Indramayu, Tranggalek, Penajam Paster Utara.
Selanjutnya Bupati Tana Tidung, Mamuju, Konawe Utara, Minahasa Utara, Morotai, Paniai, Walikota Bitung, Singkawang, Palu, Kupang dan Walikota Jayapura bertempat di Ruang Sasana Bhakti Praja Gedung C Kementrian Dalam Negeri.
Dalam rapat virtual itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutanya menyampaikan dua hal penting. Yakni berkaitan dengan Covid-19 dan ekonomi.
“Kenapa Covid-19, karena kita tahu perkembangan Covid-19 di India. Di India di bulan November menuju ke Oktober November dan Januari berhasil melandaikan curvanya dan kuncinya adalah mikro lockdown. Sehingga kita adopsi di tempat kita menjadi PPKM skala mikro, saat itu di India berhasil menurunkan 10.000 kasus perhari,” katanya.
Menurut Presiden Joko Widodo, diketahui bersama di India terjadi lonjakan besar sampai 350 ribu kasus aktif perhari.
“Ini yang menjadi kehati-hatian kita semuanya, sekecil apapun kasus aktif yang ada di Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Bapak, Ibu pimpin jangan kehilangan kewaspadaan. Ikuti angka-angkanya atau curva-curvanya, ikuti harian dan begitu naik sedikit segera tindaki untuk ditekankan kembali agar terus menurun,” terangnya.
Presiden juga mengingatkan untuk berhati-hati dengan menjelang libur panjang.
“Sebentar lagi kita akan libur panjang Idul Fitri, ingat tahun lalu ada 4 (empat) libur panjang yang kenaikannya sangat melompat yang dimana libur Idul Fitri tahun lalu naik sampai 93 persen, libur Agustus tahun lalu naik sampai 119 persen, libur Oktober naik 95 persen dan libur tahun baru kemaren naik sampai 78 persen. Oleh sebab it Kita harus hati-hati,” ujarnya.
Selanjutnya Presiden menyampaikan, berkaitan dengan ekonomi dan melihat kondisi yang sekarang yang kita kerjakan dapat menekan lajunya penyebaran harian kasus Covid-19.
”Bulan Maret dan April ini kelihatan ekonomi sudah hampir menuju pada kondisi normal, sehingga target kita secara Nasional di Tahun 2021 ini target pertumbuhan ekonomi kita 4,5 sampai dengan 5,5 persen itu bisa kita capai dan itu dimulai sangat tergantung sekali pada pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua Tahun 2021. Artinya apa, April, Mei dan Juni ini sangat-sangat menentukan, Presiden berharap kalau kita bisa menekan Covid-19 tanpa membuat goncangan di Ekonomi maka inilah sebuah keberhasilan dan target kita kurang lebih 7 persen harus tercapai, kalau itu bisa tercapai maka untuk kuartal yang berikutnya lebih memudahkan,” katanya.
Presiden juga meminta kepada seluruh Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota segera belanjakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“egera belanjakan APBD karena angka-angka yang dilihat, yang tinggi itu baru belanja Pegawai tetapi juga baru di angka 63 persen. Belanja modal sampai Maret baru 5,3 persen, perputaran uang disebuah Daerah itu sangat menentukan pertumbuhan ekonomi,” tutup Presiden Joko Widodo.
Laporan : Mun