Bupati Konut Paparkan Program Pengembangan Wisata Dihadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Pariwisata82 Dilihat

Konasaranews.com, Jakarta – Bupati Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin mempresentasekan program pengembangan pariwisata yang sementara berjalan di hadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparkraf), Sandiaga Salahuddin Uno dalam kegiatan audiensi di Jakarta, Kamis (18 Februari 2021).

Menurut Ruksamin, Konawe Utara adalah wilayah yang memiliki kompleksitas dalam pemenuhan aktifitas touris dengan indikator potensi wisata laut, bahari, darat, gunung, sungai, danau, wisata purbakala, serta berbagai wisata pengembangan ekonomi kreatif yang tersebar di enam titik destinasi.

“Kami punya Taipa, Wawolesea, Labengki, Wiwirano, Oheo di Matarombeo dan Asera di wisata purbakala,” kata Ruksamin.

Mantan Ketua DPRD Konut ini tak tanggung-tanggung memaparkan hasil pelaksanaan Festival Konasara di tahun 2018 sampai 2019 mampu menyerap trafic kunjungan sebanyak 163.671 turis lokal, 117.151 turis nusantara, dan 3.831 turis mancanegara pada enam kecamatan destinasi wisata.

“Ada 3 destinasi wisata unggulan yang masuk dalam segitiga berlian. Diantaranya, Taipa, Wawolesea dan Labengki,” ujarnya.

Bahkan saat ini, Pemda Konawe Utara telah menggagas Festival Internasional Bajo yang telah dikonfirmasi keikutsertakan oleh tiga negara akan tetapi dengan adanya pandemi Covid-19 sehingga festival tersebut tertunda.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno setelah mendengarkan pemaparan Bupati Ruksamin mengatakan, jika Sulawesi Tenggara selain memiliki kekayaan mineral terkhusus di Konawe Utara, juga memiliki kekayaan pariwisata.

“Konsep yang dilakukan di Konawe Utara akan dicopy ke Bali dengan konsep Free Get Corridor dimana dengan potensi yang besar. Namun dengan fasilitas prasarana yang dalam tahap maksimalisasi perbulan mampu kedatangan turis sebanyak 5000 turis,” ujarnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, bahkan tak hentinya memuji peluang yang dimiliki Kabupaten Konawe Utara mesti wilayah yang tidak begitu luas.

“Keinginan Bapak Presiden Republik Indonesia agar setiap daerah punya desa wisata. Dan ini akan ditanggapi serius oleh Kementerian Pariwisata, seperti melihat apa yang sudah dilakukan di Labengki,” katanya.

Makanya, dalam usulan strategis Pemkab Konut adalah pengembangan kawasan “Segitiga Berlian”, khususnya Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP) Labengki agar diakomodir dalam perencanaan dan pengembangan kawasan pariwisata dalam Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Kendari-Wakatobi dan sekitarnya sebagai Destinasi Pariwisata Nasional (DPN).

“Sehingga mendapat dukungan aspek kelembagaan, infrastruktur dasar, penyiapan sumber daya manusia, dan promosi dari kementerian PPN/Bappenas, Kemenparekraf, Kementerian PUPR dan BKPM,” terangnya.(cr1)

Komentar