Penyulingan Minyak Nilam Dobrak Ekonomi Masyarakat Desa Awila Puncak

Daerah108 Dilihat

Ketgam : Penyulingan nilam yang dibangun Pemerintah Desa Awila Puncak, Kecamatan Molawe, Konawe Utara. Foto : KNews.com

Konut – Dalam meningkatkan ksejahteraan masyarakat, Pemerintah Desa Awila Puncak Kecamatan Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalokasikan anggaran dana desa APBN pada sektor pertanian.

Kepala Desa Awila Puncak, Moi mengatakan, untuk merangsang masyarakatnya di sektor pertanian, pemerintah desa membangun penyulingan nilam dengan kapasitas 15 sampai 16 kilo gram per hari dan bisa menghasilkan 8 sampai 9 kilo gram.

“Bahan baku nilamnya didapatkan dari petani dengan cara memberikan anggaran pembukaan lahan tidur,” katanya, Jumat (25/9/2020).

BACA JUGA :  Usai Cuti Kampanye, Pekan Depan Ruksamin Kembali Aktif Menjadi Bupati Konut

Menurut Moi, anggaran pembuatan pabrik penyulingan nilam sebesar Rp.100 juta dan dibangun tahun 2017 lalu. Hingga saat ini sudah menghasilkan Rp.20 sampai Rp.40 juta per tahun.

“Jumlah lahan yang sudah ditanamkan nilam sekitar 10 hektare. Ada salah satu petani nilam membuka sekitar 2 hektar atas dasar inisiatif pribadi yang dibantu dari anggaran Badan Usahan Desa  (BUMDES) yang diperkirakan hasil kotor Rp.40 sampai Rp.50 juta satu kali panen,” ujarnya.

Lanjut Moi, jika tanah yang ditanami nilam subur maka petani dapat melakukan panen sebanyak tiga hingga empat kali dalam se tahun.

BACA JUGA :  Polemik Ruas Jalan Puusuli-Mandiodo, Wakil Ketua DPRD Konut : Perusahaan Wajib Tuntaskan Hak Warga Pemilik Lahan

“Antusias masyarakat setelah melihat hasil panen yang melimpah, akhirnya warga saya terdorong untuk menanam nilam lebih banyak,” imbuhnya.

Makanya, selaku Pemdes Awila Puncak, Moi berharap dengan adanya penyulingan nilam warganua lebih meningkatkan penanaman, karena mampu membantu ekonomi masyarakatnya.

Sementara itu, warga Awila Puncak yang menanam nilam, Hasrun mengatakan, awal mulanya dia hanya menanam nilam seluas 1/4 hektare dan menghasilkan 500 kilo gram

“Disuling minyaknya jadi 8 Kg dengan harga Rp.620 ribu. Jumlah keseluruhan yang saya terima Rp.4.920.000. Nah inilah yang saya pake untuk membantu ekonomi keluargaku,” ujar Hasrun.(cr1)

Komentar