18 Kelurahan di Kota Kendari Keciprat Bantuan Kementerian PUPR

Daerah168 Dilihat

KENDARI – 18 Kelurahan di Kota Kendari keciprat Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat (BPM) Reguler dan Padat Karya Tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Walikota Kendari Zulkarnain Kadir mengatakan, dari 18 kelurahan yang mendapatkan bantuan Kotaku, dua diantaranya anggarannya sebesar Rp1 M.

“Alhamdulillah, di program Kotaku, 2 kelurahan yakni Kelurahan Lalolaea dan Bonggoeya masing-masing mendapatkan Rp1 Miliar,” kata Zulkarnain kepada awak media usai sosialisasi Program BPM di salah satu Restoran di Kota Kendari, Selasa 30 Maret 2021.

BACA JUGA :  Sejumlah Kader DPC Partai Gerindra Dukung Ikbar-Abuhaera di Pilkada Konut

Menurut Zulkarnain, selain itu terdapat 16 kelurahan lainnya juga mendapatkan BPM Padat Karya Tunai sebesar Rp300 juta.

Diantaranya, Kelurahan Andonohu, Rahandouna, Poasia, Benua Nirae, Tobimeita, Alolama, Baruga, Lepo-Lepo, Watubangga, Wundudopi, Anaiwoi, Wawowanggu, Pondambae, Mokoau, Watulondo dan Kelurahan Wua-wua.

“Untuk 16 kelurahan ini, setiap kelurahan mendapatkan bantuan Padat Karya Tunai senilai Rp300 juta. Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Kita terus mendapatkan kepercayaan dari pusat melalui Kementerian PUPR,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kordinator program Kotaku, La Ngkarisu menjelaskan, jika BPM Reguler adalah program peningkatan kualitas permukiman.

BACA JUGA :  PENDAFTARAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2024

“Total anggaran yang masuk di Kota Kendari kurang lebih Rp6, 8 miliar untuk program Kotaku,” ungkapnya.

Besarnya anggaran bantuan Kementerian PUPR untuk program Kotaku, La Ngkarisu berharap, agar dana tersebut dapat tersalurkan dan dimanfaatkan dengan baik.

“Semua harus paham, harapannya adalah bagaimana dana ini dari proses masuknya program, pada saat pelaksanaan kegiatan baik itu pemerintah atau pun kelurahan harus mengupayakan bagaiman dana ini dimanfaatkan sebesar-besarnya dan difikirkan keberlanjutan jangka panjangnya,” tutupnya.

Repoter : A. Arif

Komentar