Dinilai Tak Hargai Profesi Guru, Ketua PGRI Sultra Tegaskan Akan Tindaki Oknum Kades di Pomalaa

Kendari, Metro151 Dilihat

KENDARI – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Halim Momo mengutuk keras tindakan oknum Kepala Desa yang memarahi puluhan siswa dan guru saat melakukan pemblokiran jalan aktivitas tambang di Pomalaa, Kabupaten Kolaka.

“Saya sudah menonton videonya, kami mengutuk keras, seharusnya menjadi pemimpin itu lebih ramah, lebih bijak terhadap masyarakat dan tidak menunjukkan kearah yang arogan,” ucap Abdul Halim Momo melalui pesan WhatsApp, Jum’at 25 September 2023,

Kata Abdul Halim Momo, tindakan yang dilakukan oleh oknum Kades tersebut sangat tidak baik, apalagi dalam video itu ada puluhan peserta didik yang kelak akan menjadi pemimpin kedepannya, seharusnya sikap arogansi semacam itu tidak patut dipertontonkan.

“Seharusnya diberikan contoh yang baik, bagaimana menyelesaikan masalah dengan baik dan bijak,” jelas Abdul Halim.

Jika melihat video tersebut, seharusnya oknum Kepala Desa ini memberikan penghormatan terhadap guru yang dimana telah berperan dan berkontribusi dalam membina generasi bangsa kedepannya.

“Guru seharusnya diperlakukan dengan baik, karena guru ini adalah salah satu tulang punggung dalam membina generasi muda,” ungkapnya.

Olehnya itu, Abdul Halim Momo menegaskan akan menindaklanjuti adanya peristiwa tersebut. Namun saat ini pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari PGRI Kabupaten Kolaka.

“Jika laporannya sudah ada, maka kita akan ambil tindakan seperti apa,” tandasnya.

Sebelumnya, telah beredar sebuah video berdurasi 1,44 detik mempertontokan puluhan siswa dan guru SMKN 9 Kolaka melakukan pemblokiran jalan di Desa Pesouha, Kecamatan Pomalaa pada Senin (25/9)

Pemblokiran itu merupakan bentuk protes mereka karena sudah tak tahan dengan debu yang ditimbulkan oleh aktivitas truk perusahaan tambang yang menggunakan jalan tersebut.

Dalam video tersebut nampak terlihat seorang pria menggunakan topi hitam seragam aparatur sipil negara (ASN) yang diduga oknum Kades tiba-tiba mendatangi lalu membentak puluhan pelajar dan guru tersebut.

“Jangan kasih begitu. Ini jalan umum. Apa gunanya ibu merekam begitu, kalian tidak mau diatur dengan Pemerintah ka,” kata pria yang menggunakan seragam ASN itu dengan nada membentak sembari menunjuk ke arah pelajar.

Laporan: Renaldy

Komentar