MUNA – Sebanyak 132 orang warga Desa Liangkobori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menerima bantuan dari seorang dermawan yang menyebut dirinya sebagai hamba Allah.
Santunan berupa barang pecah belah itu diberikan melalui persambungan tangan tokoh pemuda setempat bernama Farlin. Totalnya 210 lusin. Setiap warga berhak menerima masing-masing satu lusin.
Dalam proses penyalurannya, Farlin dibantu rekannya, La Ode Rasidi sebagai fasilitator dan beberapa relawan.
Kepada media ini, Farlin menerangkan, bantuan yang disalurkan kepada warga Liangkobori merupakan kegiatan sosial dari dermawan yang enggan diketahui identitasnya. Kegiatan itu rutin dilakukan sejak 2020 lalu.
“Kegiatan kemasyarakatan ini merupakan agenda tahunan dari sang donatur, sebut saja hamba Allah yang memang ingin berbagi rezki” ujar Farlin, Minggu (6/11/2022).
Kata dia, jenis bantuan yang diberikan tiap tahunnya bervariatif. Ada sembako, daging kurban dan yang saat ini disalurkan berupa barang pecah belah. Sasaran utamanya, ditujukan pada kaum nenek-nenek jompo, janda tua dan para yatim piatu. Sisanya dapat diberikan bagi para tokoh adat maupun tokoh agama.
“Selebihnya juga, dijadikan aset desa yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Sebenarnya, lanjut Farlin, sang donatur juga pernah berinisiatif untuk menyalurkan santunan dalam bentuk uang tunai. Namun, oleh dirinya ditolak. Alasannya, agar menghindari fitnah dan mengantisipasi adanya kecemburuan sosial yang timbul di tengah masyarakat.
“Jangan lihat nilainya, tapi niat dan ketulusannya,” imbuhnya.
Untuk itu, pria yang juga berprofesi sebagai Advokat ini berharap, dengan bantuan yang telah disalurkan dapat membantu kebutuhan dan meringankan beban hidup para penerima. Ia juga sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan sang donatur dalam membantu masyarakat.
“Semoga Allah melipat gandakan rezkinya dan dimudahkan segala urusannya,” tutur Farlin diamini rekan dan relawan yang membersamainya.
Ia menegaskan, jika dirinya hanyalah sebatas penyambung niat dari sang donatur yang hendak membagikan sebagian rezkinya bagi masyarakat yang berhak tanpa mengharap imbalan.
Sementara itu, Wa Ode Puuno seorang janda tua yang menerima santunan itu merasa sangat bersyukur. Dia mengaku terharu dengan adanya pemberian dari orang yang ia tidak ketahui namanya. Ia hanya menitip doa agar perbuatannya mendapat balasan setimpal oleh Allah SWT.
“Alhamdulillah, semoga Allah membalas segala kebaikannya,” sebutnya.
Begitu juga dengan La Sunaryo, seorang kakek tua yang hidup seorang diri dalam kebun miliknya. Ia tak tahu lagi harus berkata apa. Yang jelas, dirinya merasa sangat terbantu dengan apa yang telah ia dapatkan dari hamba Allah itu.
“Sudah tiga kali saya dapat dengan tahun ini. Insya Allah tuhan akan selalu memudahkan langkahnya,” ucapnya penuh harap.
Laporan : Erwino