Kantor Kelurahan Fookuni Disegel, Warga Tuntut Transparansi Pemilihan BKM

Daerah, Muna141 Dilihat

MUNA – Kantor Kelurahan Fookuni, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna disegel pada Senin 3 Oktober 2022. Penyegelan itu dilakukan sejumlah warga sebagai buntut kekesalan terhadap kebijakan Lurah yang diduga menginterfensi dan tidak terbuka terkait pemilihan anggota Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) beberapa waktu lalu.

Untuk itu, warga menolak hasil pemilihan BKM yang dinilai tidak sesuai tata-tertib. Bentuk penolakan diwujudkan dengan surat pernyataan yang dilengkapi bubuhan tandatangan dari 52 orang warga.

Saat melakukan penyegelan, Kepala Lurah Fookuni, Kisabang sedang tak berada di tempat. Warga menduga, sang pemimpin hendak menghindari protes dan tak mau menerima aspirasi rakyat.

“Kami menilai pemilihan BKM di Fookuni tidak melalui mekanisme dan tata tertib yang seharusnya. Pada tingkat RT tak ada proses pengusulan, bahkan tak ada sebaran atau pamflet di tempat keramaian untuk pemberitahuan pemilihan tersebut. Patut diduga kalau ini sangat berpotensi mementingkan diri sendiri,” kata Galih, salah seorang tokoh pemuda dusun III.

BACA JUGA :  Mantan Kepala BKAD Konut Angkat Bicara Terkait Pinjaman Daerah

Menurut Galih, Kisabang membuat aturan tanpa melibatkan masyarakat pada umumnya. Hanya berdasarkan keinginan pribadi. Baik penentuan tempat maupun nama-nama yang menjadi calon BKM, tak diketahui seluruh masyarakat.

“Pemilihan BKM terkesan disembunyikan. Ini jelas sudah disetting untuk memasukkan orang-orang terdekatnya saja,” kesalnya.

“Kami minta pemilihan BKM dilakukan ulang sesuai mekanisme dan tata-tertib,” timpalnya.

BACA JUGA :  PENDAFTARAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2024

Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Fookuni, Jalena mengaku tak dapat berbuat apa-apa terkait penyegelan kantor yang dilakukan warga. Ia hanya bekerja melayani masyarakat jika ada pengurusan.

“Pak Lurah lagi di BKD, sementara Pak Sekertaris izin karena sakit,” ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Fookuni, Kisabang yang coba dikonfirmasi belum berhasil ditemui. Saat dihubungi melalui sambungan selulernya juga tak ada jawaban.

Menanggapi itu, Camat Katobu, Asmadi Teno belum mengetahui pasti perkara penyegelan yang dilakukan warga. Katanya, ia akan segera menghubungi Lurah Fookuni untuk dimintai penjelasannya.

“Saya komunikasikan dulu dengan pak Lurah apa penyebabnya,” singkatnya.

Laporan : Erwino

Komentar