Malam Hari, Puluhan Mobil Truk Diduga Muat Batubara Lalui Jalan Trans Sulawesi di Konut   

Daerah, Konawe Utara87 Dilihat

KONAWE UTARA – Puluhan mobil truk yang diduga bermuatan batubara menggunakan jalan Trans Sulawesi d Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), sebagai tempat haulingnya. Kejadian itu terjadi pada Senin malam (28/2/2022).

Puluhan dump truk yang batu bara diduga milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) perusahaan smelter nikel yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Awalnya, puluhan mobil tersebut diberhentikan di Pos PAD Dinas Perhubungan Konut Desa Lahimbua, akibat memutuskan bentangan kabel aliran listrik masyarakat di Desa Banggarema, Kecamatan Andowia.

Salah seorang sopir dump truck mengatakan jika dirinya hanya menjalankan tugas untuk memuat batu bara. “Melintas sudah sering” paparnya.

Sementara itu, juru bicara (Jubir) Ahan, membenarkan bahwa mobil truk tersebut bermuatan batubara untuk dibawah ke PT GNI menggunakan jalan umum trans Sulawesi.

BACA JUGA :  Mantan Kepala BKAD Konut Angkat Bicara Terkait Pinjaman Daerah

“Batubara dan sementara kita punya yang di GNI sudah mulai kurang. Sudah mulai produksi jadi batubara yang kurang,” katanya.

Ditanyai sudah berapa kali melakukan aktifitas pemuatan batubara melintasi jalan Trans Sulawesi, jubir tersebut menambahkan jika hal tersebut telah dilakukan sebanyak dua kali.

“Selama ini setau saya baru dua kali dengan ini, mulai bulan 1 ini mulai kerja,” ujarnya.

Dirinya tidak mampu menjelaskan saat sejumlah awak media mempertanyakan alasan penggunaan jalan Trans Sulawesi untuk memuat batubara.

“Kalau itu saya kurang tau pak. Saya sebagai jubir ikut perintah karena diperjalanan terjadi apa-apa ada jubir. Untuk masalah kerjaan itu saya kurang ngerti. Setau saya karena di sana (GNI red), setau saya dari pimpinan saya di situ batubaranya kurang,” terangnya.

BACA JUGA :  Kabar Bahagia!, Paslon Ikbar-Abuhaera Bakal Naikkan Honor Aparat Desa dan BPD

Soal izin yang digunakan melintasi jalan Trans Sulawesi, jubir Ahan tidak mampu menjelaskan. Katanya dia sendiri tidak mengerti terkait perizinan.

“Itu saya kurang ngerti. Masalah itu saya kurang ngerti soal izin. Saya cuman menjalankan tugas apa yang diperintah sama atasan. Sudah pasti pak (muat batubara red), berani saya yakin pak karena dengan mata kepala saya sendiri itu batubara, nda mungkin kita bohong itu,” belanya.

Laporan : Mun

Komentar