BOMBANA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana mendukung keberadaan PT Jhonlin Batu Mandiri (JBM), pasalnya perusahaan tersebut diyakini akan membuat pertumbuhan ekonomi di Bombana meroket.
Tak hanya pertumbuhan ekonomi, bahkan tenaga kerja juga menjadi imbas dari operasi pabrik gula itu.
Hal itu diungkapkan Bupati Bombana, H Tafdil, mengatakan bahwa dengan adanya aktifitas PT JBM di Kabupaten Bombana merupakan salah satu pabrik terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh pribumi itu akan menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi di Bombana.
”Ini adalah moment berharga untuk Kabupaten Bombana, pembangunan pabrik dengan kapasitas puluhan ribu ton. Olehnya itu kami sangat merespon dan allhamdulillah pembangunannya saat ini hampir rampung,” katanya, Rabu, 15 Desember 2021.
Lanjut, H Tafdil bila pabrik tersebut telah berjalan akan banyak Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang akan masuk di Kabupaten Bombana yang diprediksi PAD Bombana akan meningkat hingga 100 persen.
”Saat pembangunan Pabrik saja puluhan miliar PAD yang dihasilkan oleh PT JBM apalagi kalau sudah beroprasi. Olehnya itu sesuai atensi Presiden untuk membuka pintu lebar-lebar untuk investasi didaerah ini sudah kita lakukan dan hasilnya sangat dirasakan,” lanjutnya.
Tak hanya dari peningkatan ekonomi, penyerapan tenaga kerja lokal juga sangat tinggi untuk kebutuhan PT JBM. Dimana diketahui kapasitas pabrik yang sangat besar tentunya juga akan membutuhkan tenaga kerja yang besar sehingga dapat mengentaskan pengangguran di Wonua Bombana.
”Saat pembangunan Pabrik saja sangat banyak tenaga kerja lokal yang diserap apalagi jika beroprasi nanti. Olehnya itu marilah kita bersama-sama mendukung investasi ini, karena sangatlah bermanfaat untuk kita semua dan dipastikan ini adalah investasi jangka panjang,” tutupnya.
Ditempat terpisah Genera Manejer Produksi PT PAG, Arisson Sianipar beberapa waktu lalu. Bahwa PT prima Alam gemilang( PAG) yang merupakan anak cabang JBM, membeberkan bahwa Pabrik Gula yang beroprasi di Kecamatan Lantari Jaya itu memiliki produksi 12.000 TDC.
Dengan teknologi canggih yang didukung dengan utomatisasi sehingga mampu menghasilkan produksi dengan Incusma dibawah 100 UI dan total Losis dibawan 1,8 Pol Gula.
”Dengan kapasitas produksi sebesar itu, kami berkomitmen akan bisa memenuhi kuota Gula Indonesia Timur dengan harga dibawah HET sehingga masyarakat mampu menikmati gula dengan harga yang wajar. Keberadaan pabrik tersebut jugadi anngap mampu meningkatkan kesejahtraan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat lokal,” tutupnya.
Laporan: Abdul Muis
Komentar