Ketgam : Cabup Ruksamin saat menyampaikan orasi kampanye di Kelurahan Bende Kecamatan Motui, Sabtu (24/10/2020). Foto : KNews.com
Konut – Tanggal 21 April 2016, Ruksamin dilantik menjadi Bupati Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk periode pertamanya 2016 sampai 2021.
Saat itu, kondisi keuangan Konawe Utara mengalami defisit sekitar Rp300 miliar. Namun, hal tersebut tak serta membuatnya putus asah dalam memimpin Bumi Oheo.
Saat tambuk Bupati dipundaknya telah resmi disandangnya, Ruksamin lalu menelusuri penyebap keuangan Konawe Utara mengalami defisit.
Dalam penelusuran itu, dirinya menemukan jika semua itu berada dititik Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), sebagai sentral pengelolaan anggaran.
“Setelah saya telusuri ternyata pokok persoalannya ada di BKAD. Di sana saya temukan ada yang sudah terlaksana kegiatan tapi belum ada uang,” kata Ruksamin saat orasi kampanye di Kelurahan Bende Kecamatan Motui, Sabtu (24/10/2020).
Menurut Ruksamin, saat itu ada mekanisme yang keliru. Dimana setiap pengurusan pencairan anggaran, sering mengalami hambatan dan prosesnya memakan waktu lama.
“Ternyata waktu itu orang berurusan harus ada setoran uang. Saya ganti kadisnya, sekretarisnya dan kabid keuangan. Setelah kita ganti cuman enam bulan defisit keuangan dapat kita atasi,” ujarnya.
“Tahun ke dua kita dapat opini WTP dari BPK sampai saat ini. Hasilnya, tahun ini kita dapat DBH terbesar karena berhasil meraih WTP tiga kali berturut turut,” lanjutnya.
Ujian itu tak hanya sampai disitu. Di DPRD Konawe Utara, dirinya hanya didukung oleh 6 kursi dari 20 di legislatif. Sehingga dalam pengusulan program kadang kala mengalami hambatan.
“Belum lagi di provinsi dan pusat waktu itu. Untung saya bisa membangun komunikasi dan koordinasi dengan baik. Tapi kalau periode 2021-2026 saya didukung 13 dari 20 kursi di DPRD. Kemudian di provinsi kami di dukung Gubernur dan Wakil Gubernur. Ditambah di pusat, kami juga didukung penuh. Karena partai pengusung RABU adalah penguasa di negeri ini,” yakinnya.
Mantan Ketua DPRD Konut ini memberikan cantoh bukti kerja kerasnya membangun komunikasi dengan pemerintah pusat, salah satunya adakah pembangunan 16 pasar di masanya tanpa menggunakan APBD.
“Empat tahun ini sudah 16 pasar kita bangun dan tidak ada APBD. Dari 541 kabupaten di Indonesia yang dapat 2 pasar cuman dua kabupaten. Yang dapat 3 pasar cuman satu-satunya Konawe Utara,” tutupnya.
Untuk diketahui, kampanye paslon RABU dihadiri oleh Cabup Ruksamin, Cawabup Abu Haera dan Ketua Tim Sudiro.(cr1)
Komentar