Usai Diresmikan Bupati Bombana, Bapera Sebut Kapal LCT Mini Tidak SNI

Bombana, Daerah165 Dilihat

BOMBANA – Usai diresmikan Kapal Landing Craft Tank (LCT) Mini oleh Bupati Bombana, rute Masaloka hingga Batu Sampe. Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) kecam keselamatan penumpang tidak di prioritaskan, Kamis (28/7/2022)

Ketua BAPERA Bombana, Agustamin Saleko menilai kapal LCT mini Rute Masaloka dan Batu Sempe, tidak memperhatikan standar keselamatan transportasi angkutan laut.

“Pembuatan transportasi laut tidak dibuat begitu saja, ada hal yang harus di penuhi, salah satunya Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor HK. 103/2/8/DJPL-17 tentang Petunjuk Kapal Tradisional Pengangkut Penumpang,” ungkapnya.

Terlebih lagi dalam pembuatan kapal penyeberangan yang akan digunakan masyarakat harus penuh kehati-hatian serta bahan-bahan yang digunakan telah teruji kualitasnya.

“Siapa yang bisa bertanggungjawab dengan adanya kapal LCT Mini yang baru di resmikan oleh Pak Bupati. Sementara jelas pembuatannya tidak mengunakan standar Nasional Indonesia (SNI) yang sudah di tetapkan,” kata Agustamin.

BACA JUGA :  Soal Polemik di Ruas Jalan Kabupaten Puusuli-Mandiodo, Dishub Konut Sebut Perusahaan Salah Alamat Laporkan Warga ke APH

Lanjutnya, selain bahan pembuatan kapal yang tidak sesuai standar SN, bahkan ia juga menyebutkan orang yang akan mengoperasikan LCT mini tidak memiliki sertifikat Besic Safety Training atau Besic Sertifikat Kompetensi.

“Kita bawa motor saja harus ada SIM apalagi bawa kapal, harus memiliki sertifikat Besic Safety Training atau Besic Sertifikat Kompetensi, ANT 1, MFA dan masih banyak lagi yang belum di penuhi, artinya apa, ini sangat berbahaya untuk keselamatan para penumpang,” ujarnya

Sementara itu salah satu masyarakat Masaloka menyebutkan, pembuatan Kapal LCT mini yang terbuat dari Viber akan mudah mengalami keretakan yang menyebabkan kebocoran akibat rute yang akan dilalui adalah perairan yang dangkal.

BACA JUGA :  Direktur Eksekutif Explor Anoa Oheo Apresiasi Pemkab Konut Tetapkan Ruas Jalan Puusuli-Mandiodo Sebagai Jalan Kabupaten

“Betul ini kapal kalau dari tampilan oke, tapi kalau rutenya juga yang akan dia lewati, baru bahanya dari Viber, salah-salah baru 1 Minggu beroperasi dia retak baru tenggelam di perjalanan,” kata salah satu warga Masaloka yang enggan di sebutkan namanya.

Ia juga menambahkan, pengadaan kapal oleh Pemerintah Daerah sangat diapresiasi oleh warga sekitar, namun ia menyebutkan pengadaan kapal tidak sama dengan pengadaan kendaraan lainnya, sebab kesalahan konstruksi sedikit saja, akan berakibat fatal bagi para penumpang.

“Saya apresiasi pengadaan kapal LCT ini, tapi kalau mau adakan juga kapal yang serius Pi, jangan nyawa masyarakat di jadikan bahan uji coba,” pungkasnya.

Laporan: Abdul Muis

Komentar