Pemkab Konsel Genjot Vaksinasi Anak Usia 6 Hingga 11 Tahun 

KONAWE SELATAN – Adanya kebijakan vaksinasi bagi anak- anak usia 6-11 tahun menjadi baik bagi kalangan dunia pendidikan. Sebagaimana diketahui pada masa pandemi CoviD-19 dimana pembelajaran tatap muka (PTM) di Konawe Selatan (Konsel) masih berlakukan PTM 50 persen.

Hal tersebut disampaikan Bupati Konsel H Surunuddin Dangga, didampingi Ketua PPK Konsel Hj Nurlin Surunuddin, Plt Kepala BPBD Konsel Asrudin saat melakukan monitoring vaksinasi masal di Kecamatan Palangga Selatan (Palsel) yang di pusatkan di SD 9 Palsel kelurahan Amondo, Rabu,16 Februari 2022.

“Dengan adanya vaksinasi ini diharapkan kita l bisa melakukan percepatan untuk mengembalikan pemulihan pembelajaran pada anak-anak. Sehingga pertemuan tatap muka tentunya semua orang akan merasakan lebih aman, lebih nyaman, khususnya bagi orang tua dan anak-anak itu sendiri,” jelas Surunuddin dihadapan para kepala desa se-kecamatan Palsel.

BACA JUGA :  Soal Beasiswa, Calon Bupati Ikbar : Mereka Baru Janji, Konasara II Sudah Lakukan, Konasara III Siapkan Perdanya

Bupati dua periode ini menghimbau agar orang tua bisa mendorong sekaligus memotivasi anaknya untuk ikut divaksin.

“Tentunya ini menjadi hal penting bagi kita semua khususnya guru-guru di tingkat satuan pendidikan untuk selalu mengkomunikasikan dengan orang tua supaya orang tua (wali murid) benar–benar bisa mendorong anaknya untuk ikut divaksin sesuai waktu yang sudah ditentukan,” terangnya.

BACA JUGA :  Kabar Bahagia!, Paslon Ikbar-Abuhaera Bakal Naikkan Honor Aparat Desa dan BPD

Sementara itu kepala BPBD Konsel Asrudin, mengatakan vaksinasi anak di palsel ditergetkan sebanyak 510 siswa. Namun yang dicapai hanya 156 siswa.

“Untuk vaksinasi anak di palsel hari ini kami targetkan 510 anak,dengan jenis vaksin sinovac,” kata Asrudin.

Namun lanjut Sekretaris Satgas Covid-19 konsel ini, mengatakan bahwa ada beberapa anak yang tidak bisa ikut vaksin dikarenakan anak tersebut masih takut. Kemudian ditemukan juga anak yang dalam kondisi deman.

“Selain itu ada juga siswa hasil tensinya tinggi,itu kami tidak perbolehkan mengikuti vaksin,” tutup Asrudin.

Laporan: Ken

Komentar