Konawe Kirim 1000 Ton Beras Antar Provinsi

Daerah312 Dilihat

KONAWE – Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengirim 1000 ton beras antar provinsi di wilayah Indonesia Timur guna menjaga ketahanan pangan, Senin 24 Mei 2021.

Konawe dengan penghasilan beras setiap panennya mencapai 200.000 ton. Maka tak heran daerah tersebut merupakan salah satu penghasil beras terbesar di Sultra.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa yang melepas pengiriman beras itu mengatakan, apa yang dilakukan merupakan bentuk dari memperbaiki ketahanan pangan.

“Hari ini kita melakukan pelepasan beras sebanyak 1000 ton. Pengiriman ke gudang Bitung Provinsi Sulawesi Utara dan ada juga daerah di Indonesia Timur,” katanya.

BACA JUGA :  PENDAFTARAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2024

Menurutnya, selain untuk menjaga kestabilan pangan Kabupaten Konawe. Pengiriman beras bertujuan untuk membantu daerah yang membutuhkan akibat bencana.

“Pengiriman beras juga untuk membantu beberapa daerah yang kemarin dilanda cuaca buruk dan bencana. Kita bisa atasi permintaan semua,” ujarnya.

Bupati dua periode ini menjelaskan, jika saat ini hasil panen petani di Konawe kurang lebih 200.000 ton. Sementara kemampuan Bulog untuk membeli hasil panen petani kita hanya 18.000 ton.

Sehingga, sisanya itu Pemkab Konawe akan membantu Bulog bagaimana pemasarannya.

BACA JUGA :  Soal Beasiswa, Calon Bupati Ikbar : Mereka Baru Janji, Konasara II Sudah Lakukan, Konasara III Siapkan Perdanya

Makanya, Pemkab Konawe sedang menggodok Peraturan Bupati agar beras yang ada dengan kualitas terbaik dapat disuplai ke ASN.

“Nantinya kita sebagai Pemerintah Daerah akan buatkan Perbup agar nantinya ASN yang ada di Pemkab Konawe dan BUMN nantinya akan ambil beras berkualitas di Bulog juga,” terangnya.

Turut hadir dalam pelepasan beras, Bupati Konawe Kery Saiful Konggosa, Kabulog Yusran Yunus, Kadis Pertanian Syahruddin, Perindustrian dan perdagangan Jahiudin, Ketahanan Pangan Muhammad Akbar, Kasat Pol PP Herianto Wahab dan Kabag Humas Sukri Nur.

Laporan : Aris

Komentar