MUNA – Polemik dugaan pungutan liar (pungli) terkait pendataan tenaga non ASN di Puskesmas Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna mulai terungkap.
Jika sebelumnya Kepala Puskesmas Tampo, berinisial R mengaku tak tahu-menahu perihal pungutan itu, ternyata ia sempat menyebut bahwa N selaku pemungut dana bukan berdasar insiatifnya sendiri, melainkan karena ada yang suruh.
Hal ini terungkap ketika nakes sang pelapor bersama saksinya, W bertemu R di ruang kerjanya pada kamis, 6 Oktober 2022 lalu, sehari sebelum laporan resmi diadukan ke Polres Muna.
Saat itu, W bersama pelapor hendak memperjelas terkait awal mula mencuatnya kabar dugaan pungli hingga ke pemberitaan kepada kapusnya. Dalam pertemuan itu, R sempat mengaku kepada pelapor dan saksinya jika N melakukan pungutan atas suruhan atasan. Namun, belum jelas atasan siapa yang dimaksud. Apakah dirinya sendiri atau orang lain yang juga merupakan atasan di lingkup puskesmas.
“Katanya, tidak mungkin itu N mau kumpul uang atas inisiatifnya sendiri, jelas karena ada yang suruh,” ujar pelapor menirukan ucapan R, Jumat (21/10/2022).
Menurutnya, R diduga sudah membohongi banyak orang termasuk Bupati Muna sendiri. Kenapa? karena sejak awal dikonfirmasi, dirinya mengelak dan mengaku tak terlibat dalam urusan pungutan itu.
“Akhirnya kebohongan itu terungkap dengan sendirinya. Allah bersama orang-orang yang jujur,” terangnya.
Kata dia, sebenarnya pengakuan R tak mau ia beberkan ke publik, hanya saja karena dirinya merasa semakin diperlakukan tidak baik, makanya dia memilih untuk berkata sejujur-jujurnya tentang semua hal yang berkaitan dengan dugaan pungli itu.
“Ini juga saya sudah ceritakan semua pada pihak kepolisian saat buat laporan resmi. Jadi sebenarnya, ibu kapus sendiri yang memperumit ini masalah. Terus dia akui juga kalau pungutan itu karena ada yang suruh bukan atas inisiatif,” bebernya.
Untuk itu, ia berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini agar menjadi terang-benderang, siapa yang sebenarnya berkata jujur dan bohong.
“Supaya kita tahu, siapa yang benar dan siapa yang salah. Yang jelas Tuhan maha mengetahui,” cetusnya.
W, juga membenarkan terkait pengakuan R terkait dugaan pungli itu. Ia bersama pelapor mendengar sendiri apa yang dikatakan jika pungutan itu bukanlah berdasarkan inisiatif.
“Dia bilang memang begitu. Kalau N itu ada yang suruh, atasan katanya. Malah katanya lagi bukan hanya Puskesmas Tampo yang membayar, tapi semua puskesmas,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapus Tampo, R belum berhasil dikonfirmasi. Coba dihubungi melalui sambungan selulernya, namun gagal karena dan belum mendapatkan respon.
Laporan : Erwino
Komentar