WANGGUDU – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Asmawati melakukan reses II Tahun 2025 di Desa Sama Subur Kecamatan Motui, beberapa waktu lalu.
Tidak seperti reses biasanya, uniknya masyarakat yang hadir dalam reses tersebut bukannya mengajukan pembangunan infratruktur. Akan tetapi, warga mengusulkan pelatihan Pemulasan Jenasah kepada anggota DPRD asal Partai Bulan Bintang itu.
Usulan tersebut disampaikan oleh salah satu tokoh agama di Desa Sama Subur, Syahruddin Ilyas. Kata dia, sebagai KUA di Kecamatan Motui dirinya juga mengajukan pengadaan buku nikah untuk masyarakat yang belum memiliki legalitas nikah dengan menghadirkan pengadilan Agama Konawe untuk diadakan sidang isbat terkait penerbitan buku nikah.
“Olehnya itu, kami meminta bantuan pembiayaan pengadaan sidang isbat jika itu dilaksanakan di Kecamatan Motui. Di sini masih banyak warga yang belum memiliki surat nikah bu, sementara usia pernikahan mereka sudah bertahun-tahun,” katanya.
Menanggapi usulan konstituennya yang tidak lazim itu, Ketua Komisi I DPRD Konut, Asmawati menuturkan apa yang menjadi ajuan masyarakat dalam reses tersebut bakal menjadi atensi khusus baginya.
“Soal pelatihan Pemulasan Jenasah dan pengadaan buku nikah saya akan berkoordinasi dengan leading sektor terkait yakni di Bagian Kesejahteraan Setda Konawe Utara. Ini usulan menarik dan saya tidak kepikiran sampai ada usulan yang semenarik ini,” paparnya.
“Insya Allah, dengan banyaknya aspirasi yang terhimpun dalam kegiatan reses ini saya akan terus mengawal dan memperjuangkan di penganggaran pemerintah daerah ke depan,” sambungnya.
Lanjutnya, Asmawati sangat mengapresiasi segala masukan terkait pembangunan daerah, apakah itu permintaan bantuan atau saran yang sifatnya membangun untuk daerah.
“Di sini saya hadir untuk masyarakat dalam rangka penyambung aspirasi masyarakat serta melakukan pengawalan aspirasi sampai ketingkat kabupaten,” ujarnya.
Untuk diketahui, sejumlah aspirasi yang dihimpun mulai dari permintaan bantuan rehab rumah ibadah (masjid), peningkatan JUT, penanggulangan saluran air yang dangkal, bantun bibit sawit, rehab gedung puskesmas, perbaikan perkantoran yang ada di kecamatan, jaringan internet, perbaikan jembatan, dan Peralatan alat musik kasidah untuk ibu-ibu majelis ta’lim yang ada di dua desa tersebut.
Redaksi
Komentar