Potret “Bobroknya” Pelayanan di Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Konawe Utara, Bupati Didesak Copot Kadis

Daerah, Konawe Utara239 Dilihat

WANGGUDU – Hari Jumat tanggal 17 Januari Tahun 2025, sebuah bukti terlihat jelas bagaimana “bobroknya” sistem pelayanan di Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tidak adanya pelayanan sama sekali di Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja diutarakan oleh salah satu warga, Idin. Katanya, ia menyambangi instansi tersebut hendak mengurus sesuatu.

Idin menyambangi Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja sekitar Pukul 13.30 WITA. Ia sangat bahagia melihat pintu depan kantor masih terbuka, dalam hatinya berkata masih adanya pegawai di instansi tersebut.

Namun sayang, apa yang menjadi perkataan hatinya berbanding terbalik dengan kenyataan yang didapatnya. Masuk ke dalam kantor dirinya memberikan salam dengan harapan itu dibalas.

Bahkan, setiap pintu ruangan kantor Dinas Transmigrasi dan Tenaga kerja ia ketuk sembari membuka pintu dan mengucapkan salam, tidak juga mendapat jawaban alias seluruh ruangan kosong.

BACA JUGA :  Usai Cuti Kampanye, Pekan Depan Ruksamin Kembali Aktif Menjadi Bupati Konut

Bahkan, pintu ruangan kepala dinas dan sekretaris masih terkunci manis. Mendapati hal tersebut, Idin sangat menyesalkan sistem pelayanan yang ada di instansi tersebut.

“Sejenak saya berpikir hari Jumat, mungkin pegawainya habis shalat mereka istirahat sambil makan siang. Saya duduk di dalam tunggu sampai pukul 14.30 WITA,” cetus Idin.

Waktu telah menunjukan setengah tiga, lanjut Idin, dirinya memutuskan pulang dengan membawah sejuta kekecewaan.

“Kita ini rakyat kecil masa sudah sabar menunggu sejam. Pukul 14.30 WITA belum ada satupun pegawai yang terlihat batang hidungnya, yaa mending saya pulang,” katanya dengan nada kesal.

Dirinya sangat menyayangkan apa yang terjadi di instansi tersebut. Pasalnya, selama ini Bupati Ruksamin dalam berbagai kesempatan selalu mengumandangkan peningkatan kesejahteraan para PNS lingkup Pemkab Konawe Utara.

Bahkan, diketahui tambahan penghasilan pegawai (TPP) merupakan yang tertinggi dari 17 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara. Namun, berbanding terbalik dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

BACA JUGA :  Mutasi di Lingkup Pemkab Konut Kantongi Izin Mendagri, Aksi Protes Guru Diduga Langgar Kode Etik dan Perilaku

“Masyarakat tidak butuh apa-apa. Kami hanya ingin pelayanan. Atau memang di Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Konut hanya berkantor sampai hari Kamis saja. Buktinya ini, sudah sampai pukul 14.30 WITA belum ada pegawainya,” ujarnya.

“Hal yang kecil saja sudah begini. Bagaimana kalau yang lainnya. Kami meminta Pak Bupati untuk segera mencopot kepala dinasnya, ganti dengan pegawai yang benar-benar bekerja memberikan pelayanan,” sambungnya.

Sementara itu, awak media mencoba menghubungi Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Konut, Ali melalui pesan WhatsApp.

“Jam istirahat. Hubungi nomor ini kabid penlat u kartu Ak 1,” katanya melalui pesan singkat.

Awak media ini kemudian menghubungi Kepala Bidang sesuai arahan sang kepala dinas. Namun, pesan singkat dan telpon melalui WhatsApp tidak mendapat respon atau jawaban.

Redaksi

Komentar