WANGGUDU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rasmin Kamil mendesak Dinas Perkebunan dan Holtikultura setempat untuk tidak duduk diam persoalan masyarakat yang berstatus sebagai petani kelapa sawit.
Menurut Rasmin Kamil, saat ini harga pembelian kelapa sawit disejumlah daerah mengalami kenaikan. Namun, mirisnya di Konawe Utara harga sawit malah tidak mengalami perubahan.
Sehingga, lanjut Rasmin Kamil, jika hal ini terus dibiarkan berkepanjangan tanpa ada langkah-langkah yang diambil oleh instansi terkait dalam hal ini Dinas Perkebunan dan Holtikultura maka itu sangat disayangkan.
“Jika tidak ada ada solusi dari pemerintah melalui instansi terkait maka ini patut dipertanyakan keberadaan dinas itu. Mereka harus peka dengan kondisi masyarakat kita. Jangan hanya datang di kantor duduk. Apalagi kalau alasan nanti karena belum ada keluhan di kantor,” kata Rasmin Kamil, Senin (16/12/2024).
Trend harga kelapa sawit di daerah lain mengalami kenaikan. Sehingga, tambah Rasmin, akan sangat disayangkan jika Dinas Perkebunan dan Holtikultura tidak mampu mengintervensi hal tersebut demi kesejahteraan petani kita.
“Artinya kami di Banggar DPRD tau kalau di dinas itu ada anggaran perjalanan dinas. Pertanyaannya, mengapa mereka tidak gunakan untuk konsultasi ke Disbun Provinsi Sultra agar penetapan harga TBS sawit di Konut itu konsisten mengikuti trend kenaikan dibeberapa daerah,” ujarnya.
“Kalau tidak mampu bekerja demi mewujudkan visi misi Pak Bupati Konawe Utara yang sejahtera dan berdaya saing, ya mending mundur saja dari jabatan. Saya kira masih banyak yang mampu dan bisa berbuat demi tercapainya program pimpinan,” tutupnya.
Redaksi
Komentar