Debat Pilkada Konut, Paslon Ikbar-Abuhaera Sajikan Data dan Prestasi Kerja

Advetorial346 Dilihat

WANGGUDU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), resmi melakukan debat kandidat pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, Sabtu (26/10/2024).

Dalam debat yang berlangsung, Pasangan Ikbar-Abuhaera pada tiap memberikan jawaban disetiap pertanyaan selalu menyajikan data dan langkah yang telah dilakukan pada program Konasara II.

Terlihat pada sesi pertanyaan pertama, di mana moderator menanyakan langkah Paslon akronim Berkibar itu menjadikan budaya sebagai miniatur Indonesia.

Pada langkah tersebut, Calon Bupati Ikbar menjelaskan, jika dirinya bersama Abuhaera akan membangun adat yang berkelanjutan. Pasalnya, dari 100 persen suku dan adat di Indonesia sebanyak 80 persen berada di wilayah Konawe Utara.

BACA JUGA :  Sekda Safruddin Wakili Pemkab Konawe Utara di Rakor Pengadaan Barang dan Jasa se Sultra

“Melalui Iven pengembangan budaya dapat dipromosikan sehingga menjadi kekuatan dasar pembangunan di Konawe Utara,” terang Ikbar.

“Pelibatan seluruh suku dan adat istiadat di Konut telah kami lakukan di Konasara II. Buktinya setiap pelaksanaan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Pemda Konut selalu melibatkan seluruh budaya yang ada di Konawe Utara,” sambungnya yang disambut dengan tepuk tangan pendukung pasangan jargon Berkibar itu.

Pada sektor penanganan stanting, Paslon Ikbar-Abuhaera menuturkan jika pada Tahun 2021 angka stanting diangka 10,6 persen, Tahun 2022 turun menjadi 7,2 persen dan Tahun 2023 kembali turun menjadi 6 persen.

BACA JUGA :  Ditangan Kadispar Riyas Aritman, Labengki Raih Juara I Kategori Desa Wisata Berkembang

“Pilkada Konut salah satu tujuannya adalah menselaraskan RPJMD dan RPJMN. Langkah yang harus dilakukan dalam menurunkan stanting adalah meningkatkan gizi dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada, termasuk mengedukasi masyarakat bagaimana pola hidup sehat,” ujar Ikbar.

Sektor pembangunan desa, Calon Bupati Ikbar memaparkan, jika Tahun 2016 lalu indeks membangun desa diangka 0,5219 dengan posisi tertinggal.

“Tahun 2024 ini dia naik menjadi 0,6757 kategori berkembang. Artinya keberhasilan pembangunan kita ditingkat desa sudah merata. Dan untuk meningkatkan lagi kami di Paslon Berkibar menyiapkan dana Rp100 juta per dusun setiap tahunnya,” terangnya.

Redaksi

Komentar