Mantan Kepala BPBD Butur Ditahan Atas Kasus Korupsi Proyek Penahan Ombak di Wantulasi

Hukum282 Dilihat

MUNA – Kejaksaan Negeri Raha Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara mulai lakukan penahanan terhadap tiga tersangka terduga kasus korupsi pada proyek pembangunan cincin beton penahan ombak di Desa Wantulasi, Kecamatan Wakorumba Utara, Kabupaten Buton Utara.

Ketiga tersangka tersebut yakni, mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Utara, YH sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sekaligus PPK, kontraktor PT Wuna Sukses Mandiri, YM dan konsultan pelaksana, AR.

Mereka mulai ditahan usai diperiksa selama kurang lebih 8 jam di kantor Kejari Muna pada Kamis, 5 Oktober 2023. Pihak Kejari juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ketiganya sebelum dibawa ke Rutan Kelas II B Raha dengan menggunakan mobil tahanan.

Kajari Muna, Agustinus Ba’ka Tangdililing menerangkan, jika telah ditemukan kerugian negara pada proyek yang menelan anggaran Rp 3,2 miliar dari APBD tahun 2020 itu.

“Setelah dilakukan perhitungan oleh BPKP Sultra ditemukan kerugian negara sebesar Rp 1 miliar,” ungkap Agustinus .

Kata dia, seluruh pekerjaan tersebut dikendalikan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana, YM yang dikerjakan tanpa pedoman dan tak sesuai spesifikasi teknis sebagaimana ditentukan dalam pekerjaan tersebut.

Pada cincin beton penahan bahan material tak menggunakan material sesuai kontrak. Melainkan menggunakan pasir laut yang diambil disamping pekerjaan dan begitu juga menggunakan air laut dan juga tak menggunakan redemix maupun toser mix sesuai standarisasi.

“Sementara dua tersangka lainnya berperan sebagai penyusun, pembekap dan menandatangani laporan,” sebutnya.

Pihak Kejari Muna menunjukan keseriusannya dalam mengawal kasus itu hingga ke penuntutan dengan tegak lurus. Sedangkan para tersangka dijerat sesuai UU Tipikor dan dilakukan penahanan selama masa tuntutan 5 Oktober hingga 24 November.

Kasi Pidsus, Musrin Age mengatakan, penyidik kejaksaan akan terus merampungkan berkas tuntutan. Selain itu terkait penambahan tersangka, pihaknya masih akan melihat perkembangan kasus ke depan.

“Kita lihat perkembangan kasus, apakah tersangka bertambah atau tidak,” katanya.

Sementara itu, salah satu tersangka YM, saat digiring ke mobil tahanan mengungkapkan, akan membongkar kasus tersebut pada proses persidangan.

“Saya akan buka ini semua, di proses persidangan. Insyaallah apa yang sudah disampaikan pekerjaan ini sudah dibayarkan 100 persen ini tidak benar, membangun opini. Oleh karena itu saya berharap rekan-rekan media mengikuti prosedur ini sampai di pengadilan,” ujarnya saat berjalan menuju mobil tahanan.

Laporan: Erwino

Komentar