BUTON UTARA – Warga Desa Eelahaji Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara (Butur), melakukan aksi protes kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dengan cara menanam pohon pisang ditengah jalan.
Aksi itu dilakukan, pasalnya jalan Lambale-Ereke yang menjadi kewenangan Pemprov Sultra tak kunjung mendapat perhatian untuk di aspal.
Muhamad Dafri menuturkan, aksi protes tersebut bukan hanya dengan menanam pohon pisang di tengah jalan, namun ada juga batang kelapa dan kayu dipasang.
“Sudah bertahun-tahun jalan ini rusak, berlobang dan berdebu belum juga diperbaiki,” ujarnya, Selasa malam (3/1/2023).
Kata Dafri, dengan adanya aksi protes masyarakat kiranya Pemprov Sultra melalui Dinas SDA dan Bina Marga terbuka mata dan hatinya untuk menghitamkan jalan tersebut.
“Semoga ini bisa membuka mata para pemangku kebijakan di Pemprov Sultra,” katanya.
Rupanya jalan yang rusak dan berlubang itu tidak hanya berdampak pada pengguna jalan yang mengalami kecelakaan, lanjut Dafri, warga sekitar banyak yang mengalami ispa dikarenakan debu.
“Lebih parahnya lagi masyarakat setempat banyak yang terkena penyakit ispa,” ungkapnya.
Hal senada juga diutarakan, Maman. Kata dia, sejumlah sekolah di wilayah itu siswanya tidak nyaman ketika mengikuti proses belajar mengajar.
“Anak sekolah juga terganggu dalam proses belajar di kelas akibat debu yang masuk,” ucapnya.
Makanya, kesal dengan kondisi jalanan berdebu warga pun melakukan protes dengan menaruh batang kelapa, balok kayu hingga pohon pisang di badan jalan.
“Sudah hampir satu bulan ini aksi protes dilayangkan, dengan harapan pemerintah bisa merespon,” tuturnya.
Laporan : Safrudin Darma
Komentar