KONAWE UTARA – Presidium Persatuan Pemuda Pemerhati Daerah Konawe Utara (P3D Konut), Jefri terus menyuarakan sederat perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi di PT Antam.
Kali ini Jeje sapaan akrab Jefri menduga jika PT Bosowa Mining bersama Surveyor JMMI dan Tribakti pernah mengeluarkan ore nikel di Blok Mandiodo menggunakan dokumennya.
“PT Bosowa Mining dengan terang-terangan diduga memakai dokumen penjualannya untuk meloloskan ore nikel di Blok Morombo dan Mandiodo,” ungkap Jeje, Rabu (6/9/2023).
Tak hanya itu, Jefri juga membeberkan, jika ada dugaan kerjasama yang terstruktur antara pihak surveyor JMMI dan Tribakti untuk memanipulasi asal barang, seolah-olah terjadi pemuatan dan pengangkutan di Jetty Bosowa.
Padahal, lanjut Jefri, berdasarkan hasil investigasi dan data yang dirinya punyai itu semua tidak sesuai.
“Tongkang tersebut sandar di wilayah Jetty RMI dan Jety di Mandiodo. Sesuai draf surveinya memakai dokumen PT Bosowa. Ada dugaan memanipulasi data penjualan untuk meloloskan nikel. Data dan dokumentasi kami lengkap terkait dugaan manipulasi dokumen itu,” katanya.
Dirinya menambahkan, jika dugaan pelanggaran perusahaan tersebut di Jetty PT RMI dimana wilayahnya masuk dalam IUP PT Antam.
“Bukannya fokus terhadap penambangannya. Belum lama ini PT Bosowa kami duga mengeluarkan ore nikel menggunakan Jetty PT NPM yang wilayah administrasinya melewati luar konsensi IUP PT Bosowa,” ucapnya.
Sementara itu, Humas PT Bosowa Mining saat berusaha dikonfirmasi melalui pesan dan panggilan WhatsApp belum memberikan tanggapan.
Begitupun dengan salah satu manajemen PT Bosowa Mining yang berusaha dikonfirmasi oleh awak media, namun tidak mendapat jawaban hingga berita ini ditayangkan.
Laporan: Renaldy