Kecam Aksi Preman di Kantor Kejati Sultra, Danrem 143/HO Tegaskan Ada Militer di Tubuh Kejaksaan

Kendari, Metro144 Dilihat

KENDARI – Aksi premanisme dan penghalangan oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang terjadi di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 5 September 2023, mendapat respon dari Komandan Korem (Danrem) 143 Halu Oleo.

Respon cepat Danrem 143 Halu Oleo, Brigjen TNI Ayub Akbar, ditandai dengan menurunkan satu regu personil TNI untuk bersiaga di Kantor Kejati Sultra. Penempatan personil TNI itu bertujuan untuk mengantisipasi akan kejadian serupa tidak terulang.

“Satu regu untuk antisipasi jangan sampai ada yang brutal, kan kemarin ada yang di busur, jangan sampai kejadian lagi,” ucap Brigjen TNI Ayub Akbar.

Saat ini Kejati Sultra tengah menangani kasus nasional yaitu dugaan korupsi pertambangan di Blok Mandiodo, dimana dalam kasus tersebut telah ada kerugian negara yang nilainya besar. Untuk itu, tidak boleh ada yang mencoba menghalangi konsentrasi jaksa atau menekan para jaksa khususnya penyidik dalam melaksanakan tugasnya.

“Tiap hari kita bantu (berjaga), kita tidak mau jaksa tertekan aksi-aksi preman, ini aset negara, kalau negara itu kan kewajiban militer,” tegasnya.

Terlepas dari insiden premanisme yang telah terjadi, Jenderal bintang satu di pundaknya itu menegaskan bahwa ditubuh Kejaksaan ada militer didalamnya, seperti di Kejaksaan Agung ada Jampidmil yang menangani kasus Militer.

“Ada bagian kita (TNI) di Kejaksaan, di Daerah juga ada tapi di Makassar per wilayah. Jadi di Kejaksaan ada Direktur Pidana Militer. Artinya kita ada perwakilan kita di sana,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, aksi premanisme sejumlah OTK di Kantor Kejati Sultra (5/9) dengan membawa senjata tajam (sajam) jenis parang dan busur. Akibat kejadian itu 1 orang terkena mata busur di bagian kaki kirinya.

 

Laporan: Renaldy

Komentar