MUNA – Kamar dagang industri (Kadin) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya untuk mengembangkan potensi dunia usaha yang ada di wilayah Bumi Sowite.
Senin 22 Mei 2023, Kadin yang diketuai LM Rafidin itu menggelar focus group discution (FGD) atau diskusi kelompok terarah bersama pemerintah daerah (Pemda) dalam rangka optimalisasi tol laut sebagai upaya menekan disparitas harga.
Dalam forum itu, pihak Kadin sebagai mitra strategis meminta Pemda melalui dinas-dinas terkait dapat bekerjasama untuk memaksimalkan fungsi tol laut sehingga dapat berjalan efisien kala beroperasi di Muna.
Masalah yang ada saat ini, tol laut sering pulang kosong usai bongkar muatan. Entah apa yang menjadi penyebabnya, hingga para pengusaha di Bumi Sowite itu kurang berminat menggunakan jasa tol laut untuk mengirim hasil bumi yang telah diolah menjadi peluang bisnis.
Padahal, soal harga, sangatlah beda jauh dibanding dengan menggunakan jasa angkutan kapal swasta. Sebab, tol laut merupakan program strategis pemerintah pusat yang disubsidi guna menggerakan ekonomi, baik di daerah maupun di pusat. Jika tidak berjalan efektif, tentu pemerintah pusat bisa menghapus trayeknya. Ini menjadi kerugian tersendiri bagi para pengusaha, dan menguntungkan pihak tengkulak dengan memainkan harga pasaran.
“Muatan hasil bumi di kampung kita ini bukannya tidak ada. Malah sangat banyak, hanya tidak terakomodir dengan baik. Untuk itu, kami harap keberpihakan pemerintah daerah dalam menghidupkan kembali perusda sebagai lokomotif penggerak ekonomi daerah serta mampu mendongkrak PAD,” ujar Ketua Kadin Muna, LM Rafidin.
Menurut Rafidin, hadirnya tol laut memberi manfaat yang sangat besar bagi dunia usaha. Sebab, dengan adanya tol laut mampu mengefisienkan biaya logistik sehingga berpengaruh pada disparitas harga dan menekan inflasi.
“Jika dimanfaatkan dengan baik, maka akan memberi keuntungan besar bagi pelaku bisnis yang ada di daerah kita. Inilah yang kita harapkan agar pemanfaatan tol laut dapat berjalan maksimal,” sebutnya.
Sementara itu, Pemda Muna menyambut baik apa yang telah dilakukan Kadin dalam mengembangkan dunia usaha. Melalui dinas-dinas terkait, pihak Pemda akan mengkordinir segala potensi usaha yang ada untuk menggunakan jasa tol laut sebagai media pengiriman hasil bumi dan menghidupkan perusda.
Wakil Bupati Muna, Bachrun Labuta memberi perhatian khusus terhadap komoditi jagung kuning. Dengan adanya pabrik jagung yang telah dibangun, maka produksi jagung kuning harus ditingkatkan. Menurutnya, 20 persen dari dana desa dapat diporsikan untuk memaksimalkan produksi jagung kuning di tiap tiap desa.
Saat produksi jagung kuning meningkat, tentu dapat memenuhi permintaan pasar yang mencapai puluhan ribu ton. Dan jasa pengirimannya bisa memanfaatkan tol laut. Dalam sekali muat, tol laut mampu menampung 25 ton per kontainer dengan kapasitas muat sebanyak 20 kontainer.
“Sukseskan pertanian jagung. Kita berharap, kedepan tol laut tidak lagi pulang kosong,” pintanya.
Kadis Perdagangan dan Industri (Perdagin) Muna, Salindo menerangkan, ada 27 program usaha yang menggunakan fasilitas tol laut. Menjadi tanggungjawab seluruh OPD untuk dapat memaksimalkan operasi tol laut.
“Harus masif disosialisasikan terkait adanya tol laut sebagai alat pengangkut hasil produksi apa saja yang ada di Muna. Diusahakan agar tol laut datang bawa hasil, pulang pun bawa hasil,” katanya.
Kadis Perhubungan Muna, La Ode Nifaki Toe menyebutkan, jika trayek tol laut di Bumi Sowite nyaris dihapus karena tak dapat muatan balik. Namun, pihak Dishub dan KUPP meminta untuk ditangguhkan, sebab hilangnya tol laut dapat merugikan.
“Makanya maslah ini harus dicarikan solusi secara bersama-sama, karena tol laut sangat berperan dalam membantu percepatan pembangunan,” ujarnya diamini pihak KUPP Raha.
Sementara itu, Kadis Transnaker Muna, Fajaruddin Wunanto menekankan agar tol laut harus terus beroperasi di wilayah Bumi Sowite. Malahan, pihaknya meminta agar tol laut dapat memanfaatkan waktu untuk mengangkut hasil bumi yang ada di wilayah Muna Timur Raya (Mutiara).
“Komoditi kelapa sebagai bahan pembuatan kopra di Muna Timur itu sangat luar biasa. Kita selalu terlambat dalam memanfaatkan peluang ini. Sehingga, direbut dengan daerah lain,” imbuhnya.
“Harapan besar kita, melalui Kadin dapat menampung seluruh pengusaha untuk perkembangan daerah kita. Sebab, yang bisa membangun daerah itu kita smua,” tandasnya.
Laporan : Erwino