Kadin Muna Launching 250 Hektar Lahan Tani Guna Penanaman Jagung Kuning

Daerah, Muna206 Dilihat

MUNA – Kamar dagang industri (Kadin) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) kian serius dalam mengembangkan potensi usaha yang ada di wilayah Bumi Sowite.

Khusus di sektor pertanian, saat ini Kadin telah melaunching 250 hektar lahan garapan milik petani yang tersebar di tiga wilayah Kecamatan yakni, Tongkuno, Kabangka dan Kontunaga guna penanaman jagung kuning.

Pembukaan lahan itu dilakukan pihak Kadin bersama para petani yang terbentuk dalam suatu kelompok untuk memberi respon positif terhadap adanya pabrik jagung yang telah dibangun oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat.

Nantinya, lahan tersebut akan difokuskan pada penanaman jagung kuning yang prosesnya dilakukan dengan sistem pertanian modern dan dikerjakan secara profesional. Tentu, sebagai mitra strategis, Kadin bekerjasama dengan Pemda melalui dinas terkait dalam mengawal setiap tahapannya hingga membuahkan hasil yang sempurna.

BACA JUGA :  Usai Cuti Kampanye, Pekan Depan Ruksamin Kembali Aktif Menjadi Bupati Konut

“Kita akan kawal mulai dari hulu sampai hilir. Artinya, setiap prosesnya kita harus pastikan dapat berjalan lancar, mulai dari tahap pembukaan lahan, penanaman hingga pemasaran,” ujar Ketua Kadin Muna, LM Rafidin kepada media ini, Sabtu (29/4).

Untuk membuahkan hasil yang maksimal, para petani akan diberi pembinaan oleh penyuluh pertanian tentang tata cara penyediaan lahan yang baik dan merawat tanaman sampai masa panen. Sedangkan pemasarannya kedepan, Kadin akan memastikan jika harga jual memihak pada petani dengan memberi keuntungan yang besar.

BACA JUGA :  Polemik Ruas Jalan Puusuli-Mandiodo, Wakil Ketua DPRD Konut : Perusahaan Wajib Tuntaskan Hak Warga Pemilik Lahan

“Terpenting adalah harga jual yang memuaskan para petani. Agar kedepan, produksi jagung kuning ini dapat terus bekelanjutan,” imbuhnya.

Rafidin berharap, melalui program penanaman jagung kuning dapat memaksimalkan peran petani dalam upaya peningkatan pendapatan perekonomian. Jika ada kendala yang dialami petani di lapangan, Kadin siap membantu dan menyediakan dukungan fasilitas.

“Petani sebagai pengusaha bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif saja, tapi ada perkembangan yang siginfikan. Makanya nanti akan dibuatkan koperasi sehingga terkoordinasi dengan baik,” pungkasnya.

Laporan: Erwino

Komentar