Site icon KonasaraNews.com

Bulan Suci Ramadhan, Wabup Butur Ajak Masyarakat Sabar

Ketgam: Wakil Bupati Butur, Ahali saat memberikan ceramah di malam kedua Ramadhan. Foto : Ist

BUTON UTARA – Wakil Bupati Buton Utara, Ahali mengajak masyarakat setempat untuk meningkatkan kesabaran dibulan suci Ramadhan dengan. Hal tersebut disampaikan saat membawakan ceramah pada malam ketiga puasa di Mesjid Nur Amal Kelurahan Lipu, Jumat (24/3/2023).

“Ibadah puasa adalah ibadah yang paling agung dalam rangka mensucikan ruhani, membersihkan jiwa, menguatkan sentimental agama dalam hati, dan menjadi bagian dari upaya merekatkan hubungan seorang hamba dengan Rabb-nya. Orang yang berpuasa akan selalu ingat bahwa ia tengah berpuasa sehingga ia selalu dalam keadaan ingat kepada Allah. Hal ini menjadi faktor penting dalam memperbaiki diri,” ungkapnya.

“Puasa juga menjadi tempat latihan bagi kita, bagaimana cara dan upaya dalam menjaga hawa nafsu, perilaku dan tindakan kita agar tetap terjaga. Disinilah sifat sabar ditanamkan dalam diri umat manusia. Kemudian pertanyaannya adalah, apakah sabar hanya ketika kita puasa saja? Tentu tidak. Tapi dengan berpuasa kita melatih diri untuk terbiasa sabar dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan,” sambungnya.

Menurut dia, ada tiga poin utama dalam kesabaran. Pertama, kesabaraan memiliki nilai yang tinggi. Sabar adalah cara bertahan terbaik ketika kondisi terburuk mendatangi kita.

“Ketika seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya, barangkali ia akan merasakan yang namanya putus asa. Namun dengan kesabaran pula orang akan bisa fight dan survive dari segala bentuk kesulitan,” ujarnya.

Kedua, kesabaran berdampak kepada perilaku dan sikap dalam melihat suatu persoalan yang ada disekitar. Kita bisa belajar dari musibah yang sudah kita hadapi atau kita lihat baru-baru ini, seperti bencana alam. Sebagian dari mereka kehilangan hartanya, anaknya dan orang-orang yang tercinta. Namun dengan kesabaran inilah, segala persoalan bisa dijalani dengan baik.

Ketiga, hakikat kesabaran sungguh menyadarkan kita atas kekurangan pada diri kita sendiri. Yang mana kekurangan bukanlah hal yang perlu ditangisi atau disesali.

“Hal ini tentunya akan membuat rasa tergantung kita kepada Allah SWT semakin kuat. Karena kita menyadari bahwa kita tidak memiliki daya apapun selain bersabar untuk menghadapi ujian kehidupan,” ucapnya.

Laporan: Safrudin Darma

Exit mobile version