KENDARI – Puncak Victorinox atau lebih dikenal dengan Puncak Amarilis sejak tahun 2022 telah resmi ditetapkan sebagai Kampung Wisata Watu Watu.
Berada dalam wilayah administratif Kota Kendari, objek utama kampung wisata Watu Watu, Kecamatan Kendari Barat ini ialah Puncak Victo atau biasa juga disebut Puncak Kodya dan air terjunnya.
Salah satu Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Hariman mengatakan, masyarakat Kota Kendari telah mengenal objek utama di kampung wisata ini sejak tahun 90an.
”Sebenarnya tempat ini bukan barang baru, karena sejak tahun 90an sudah diperkenalkan oleh rekan-rekan pecinta alam yang saya tahu waktu itu Mapala Unhalu. Namun waktu itu hanya sebatas bahwa ada tempat camping di tengah kota yang tidak jauh mendakinya tapi lumayan untuk liburan alam terbuka, belum seperti konsep utuh kayak sekarang ini menjadi kampung wisata,” kata Hariman.
Setelah ditetapkan menjadi salah satu kampung wisata di Kota Kendari semua potensi pendukung objek utama digerakkan, mulai dari kegiatan UMKM produk lokal masyarakat setempat, kegiatan lingkungan yang bernilai ekonomi, kreatifitas warga, mengangkat kuliner khas, seni budaya lokal dan kelembagaan hingga manajemen pengelolaan kawasan wisata.
“Dengan tujuan wisatawan tidak datang hanya untuk camping saja, tapi sepanjang jalan di kampung wisata ini, banyak atraksi wisata yang eduatif dan inspiratif bisa dinikmati,” ungkap Hariman.
Untuk mengembangkan kampung wisata ini, Tim pendamping dari Desa Wisata Sultra (DESATA) memberikan penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), manajamen pengelolaan hingga pengembangan digitalisasi serta edukasi pola penjagaan kawasan.
Mengingat kampung wisata Watu Watu ini merupakan kawasan Tahura Nipa Nipa yang dilindungi dan diawasi Dinas Kehutanan Provinsi Sultra sehingga aturan dan kolaborasi harus duduk bersama dengan pemerintah.
Dengan pesona Puncak Victo serta pengelolaan Pokdarwisnya, diharapkan Kampung Wisata Watu Watu masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang digelar Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI).
Ajang ADWI Kemenparekraf RI yang telah berjalan beberapa tahun terakhir, selalu memberi kejuatan dengan tumbuhnya gerakan Desa Wisata maupun Kampung Wisata yang terus berkembang setiap tahunnya.
Dalam perjalanannya, sejak tahun 2021 Sulawesi Tenggara berhasil meloloskan 1 Desa Wisata yaitu Liya Togo di Wakatobi yang masuk dalam nominasi tertingi 50 besar Desa Wisata terbaik se-Indonesia.
Kemudian di tahun 2022 Sulawesi Tenggara kembali meloloskan 3 Desa Wisata yaitu Limbo Wolio (Keraton Buton) dan Desa Sumber Sari Air Terjun Moramo (Konsel).
Seiring berkembangnya waktu, jumlah desa wisata di Sulawesi Tenggara juga ikut tumbuh.
Pertumbuhan ini bukan hanya sekedar ingin masuk dalam ajang ADWI, namun dipahami jika program Desa Wisata ini bisa berkelanjutan maka akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat.
Karena berbicara Desa Wisata maka dapat berdampak ekosistem pariwisata secara luas, bukan hanya dampak bagi pengelola destinasi saja seperti yang selama ini terjadi.
Dalam Ajang ADWI sendiri ada beberapa kategori tahapan terbaik, dari total pendaftar setiap tahunnnya, yang akan memperebutkan kategori 500 besar, 300 besar, 100 besar dan 50 besar, namun untuk tahun ini ada kategori terbaik yang berubah dari jumlah pemenang. Dan tahun ini angka pendaftara sudah mencapai 400an lebih Desa/Kampung Wisata se-Indonesia.
Laporan : Hardiyanto
Komentar