Perdana, Kampung Wisata di Kota Kendari Masuk ADWI Kemenparekraf RI

Pariwisata99 Dilihat

KENDARI – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) beberapa tahun lalu menghadirkan Jadesta yang merupakan sistem informasi (Platform) data profil dan analisis penentuan klasifikasi desa wisata.

Hadirnya Jadesta menjadi basis data platform dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang tahun ini kembali digelar.

Ajang tertinggi peganugerahan desa/kampung wisata secara nasional versi Kemenparekraf Republik Indonesia, ADWI tahun ini diprediksi akan diikuti sekitar 4000 lebih desa/kampung wisata se Indonesia.

Dalam dua tahun sebelumnya Sulawesi Tenggara berhasil meloloskan tiga desa/kampung wisatanya dalam level terbaik yaitu tahun 2021 Dea Liya Togo di Wakatobi, tahun 2022 Limbo WOlio di Baubau dan Desa Sumber Sari Air terjun moramo di Konawe Selatan (Konsel).

Tahun ini 160an lebih desa/kampung wisata se-Sultra kembali bergabung dalam data Jadesta dan ikut ADWI 2023.

Untuk Kota Kendari, ini adalah tahun perdananya masuk dalam Jadesta dan ADWI. Hal itu dibuktikan dengan 13 piagam penghargaan yang diraih 13 kelurahan di Kota Kendari dan akan dijadikan kampung wisata tematik.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari, Hj Fauziah A. Rachman mengungkapkan rasa syukur atas capaian tersebut. Kedepan 13 kelurahan ini bisa mewujudkan konsep kampung wisata yang diharapkan.

“Alhamdulillah capaian ini juga sejalan dengan RKPD Pemkot Kendari tahun 2024 yang salah satu prioritas pembangunan dari Bapak Pj walikota saat ini, yaitu pengembangan destinasi wisata dan pengembangan kampung wisata baik dari kreatifitas masyarakatnya yg sekaligus dapat meningkatkan produk2 UMKM,” ucap Fauziah.

“Terima Kasih Tim Dispar Kota Kendari, Bapak Pj. Walikota Kendari, Pak Sekda Kota Kendari, Tim Dispar Provinsi dan konsultan desa wisatanya yang selama ini memberikan arahan dan tahapan membangun kampung wisata yang sistematis,” tambahnya.

Adapun 13 kelurahan yang telah masuk dalam Jadesta yaitu (Kelurahan Purirano, Kelurahan Mata, Kelurahan Gunung Jati, Kelurahan TIpulu, Kelurahan Watu Watu, Kelurahan Baruga, Kelurahan Purirano, Kelurahan Abeli Dalam, Kelurahan Petoaha, Kelurahan Bungkutoko, Kelurahan Sambuli, Kelurahan Nambo, Kelurahan Tondonggeu dan Kelurahan Puday) dan nantinya akan bertarung di ajang ADWI 2023 dan bersaing dengan sekitar 4000 an desa/kampung wisata se-Indonesia.

Laporan : Hardiyanto

Komentar