Abrasi Pantai Ancam Rumah Warga Desa Wantulasi, Wakil Ketua II DPRD Butur Janji Perjuangkan Tanggul Penahan Ombak

Buton Utara, Daerah187 Dilihat

BUTON UTARA – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sujono berjanji umtuk memperjuangkan pembangunan tanggul penahan ombak di Desa Wantulasi Kecamatan Wakorumba Utara.

Janji itu disampaikan Sujono saat melakukan reses di Desa Lasiwa dan Labuan Bajo menyempatkan waktu untuk mengkroscek lokasi yang dimana ada pemukiman warga itu selalu dikena dampak banjir dan abrasi air laut saat pasang.

“Saya sebagai wakil rakyat, sangat tersentuh dengan informasi ini. Apalagi desa ini merupakan bagian dari dapil saya. Jadi saya langsung ketempat pemukiman warga, ternyata benar ada lokasi rumah pemukiman warga yang terkena dampak baik banjir maupun abrasi air laut,” katanya, Rabu (15/2/2023).

BACA JUGA :  Soal Beasiswa, Calon Bupati Ikbar : Mereka Baru Janji, Konasara II Sudah Lakukan, Konasara III Siapkan Perdanya

“Karena ini penting, saya akan perjuangkan umtuk dibronjong atau pembuatan pemecah ombak. Kalau mengenai panjangnya nanti kami turunkan konsultan, namun saya menduga ini hanya berkisaran 75 sampai 100 meter,” sambung Ketua DPD Golkar Butur itu.

Ditempat yang sama, RT Desa Wantulasi, Irawan mengatakan, air laut naik disekitaran 10 rumah warga saat air laut pasang.

“Apalagi disaat musim hujan air sungai meluap ditambah lagi air laut pasang maka rumah kami tergenang. Kejadian ini bukan hanya sekali tapi setiap tahunnya akan seperti itu, apalagi disaat musim utara tiba,” ungkap.

BACA JUGA :  Direktur Eksekutif Explor Anoa Oheo Apresiasi Pemkab Konut Tetapkan Ruas Jalan Puusuli-Mandiodo Sebagai Jalan Kabupaten

Kata Irawan, pada tahun 2022 Pemda Butur menurunkan anggaran agar sungai di Desa Wantulasi dinormalisasi. Akan tetapi, itu belum cukup untuk mengamankan rumah warga yang terletak dipinggir sungai dan dipesisir pantai.

“Tanpa dibronjong dibibir sungai maka itu percuma. Jadi, meski rumah warga akan aman dari luapan air sungai yang meluap setelah dibuatkan bronjong. Tapi belum tentu aman dari air laut pasang apalagi disaat gelombang dan ombak besar disaat musim barat, timur dan utara, sebab rumah kami tidak terpele baik oleh pemecah gelombang atau bronjong,” tuturnya.

Laporan : Safrudin Darma

Komentar