Site icon KonasaraNews.com

Lurah Labuan dan Camat Wakorut di Butur Didemo

Ketgam : Camat Wakorut, La Roni saat menemui massa aksi, Senin (30/1/2023). Foto : Safrudin Darma

BUTON UTARA – Aliansi Pemerhati Kecamatan Wakorumba Utara (APKWU) melakukan unjuk rasa di Kantor Lurah Labuan dan Kecamatan Wakorumba Utara, Senin (30/1/2023).

Koordinator lapangan, Muhammad Yusal mengatakan, jika Plt Lurah Labuan dan Camat Wakorumba Utara dalam menjalankan roda pemerintahan diduga telah banyak melakukan penyimpangan yang menyebabkan keresahan di masyarakat.

Untuk Lurah Labuan, pihaknya menduga adanya penggelapan honor perangkat dan pegawai sara yang mencapai Rp.20.000.000.

“Mengambil secara sengaja honor imam Kelurahan Labuan dengan modus menyerahkan bukti penerimaan honor kepada IY selaku pengganti Almarhum La Kilo dari bulan Januari sampai September 2022. Namun Lurah Labuan kami duga tidak memberikan honor tersebut kepada IY seluruhnya melainkan diberikan hanya tiga (3) bulan saja,” ungkapnya.

Kemudian, lanjut Muhammad Yusal, pemecatan Kepala Lingkungan Irigasi, Nur Edy diduga mencatut nama Ibu Bupati Buton Utara, Munyarti.

Lurah Labuan, Eko T Pranoto menemui masa aksi dengan menjelaskan bahwa mengenai semua itu sudah clear dan sudah dimediasi serta telah melakukan rapat bersama warga mengenai masalah tersebut.

“Mengenai tenaga honoror tahun 2023 ini saya tegaskan belum ada perekrutan lagi, masih menunggu intruksi dari pemerintah daerah,” ucapnya.

Setelah mendengarkan penjelasan, masa aksi melanjutkan orasi ke kantor kecamatan meminta kepada Camat Wakorumba agar transparan dalam menjawab tututan para unjuk rasa.

Iksan dalam orasinya menyampaikan, bahwa hari ini sesama warga sengaja dibenturkan dengan permasalah yang terjadi di Kecamatan Wakorumba Utara.

“Disini, kami meminta kepada Camat Wakorumba Utara agar jujur dalam memberikan klarifikasinya dihadapan masyarakat Wakorumba Utara, karena masyarakat ingin penjelasan yang valid dan jelas,” ungkapnya.

“Kami juga menduga Camat Wakorumba Utara terlibat dalam pencairan ADD dan DD Desa Laeya yang dimana mengeluarkan rekomendasi pencairan kepada Saudara Rislyn. Sedangkan, pada waktu itu Rislyn ini sudah mengundurkan diri dari Pj Kepala Desa Laeya. Akibat dari permasalahan ini, kerugian negara mencapai ratusan juta rupiah,” bebernya.

Ditempat yang sama, Camat Wakorumba Utara, La Roni menemui para demonstran dan memberikan klarifikasinya jika mengenai rekomendasi kepada Rislyn untuk mencairan anggaran meski sudah mengundurkan di Pj desa itu adalah Pj Camat Pak Lamuda.

“Bisa dicek di DPMD. Dan mengenai, honor Yusufli itu saya tidak tau, yang tau bendahara Kecamatan Wakorumba Utara,” jelas La Roni.

Tidak puas dengan jawaban Camat Wakorumba Utara, massa aksi berjanji akan melakukan demonstrasi kembali di Kabupaten Butur pada tanggal 6 februari 2023.

Laporan: Safrudin Darma

Exit mobile version