Site icon KonasaraNews.com

Sultra Tenun Karnaval 2022, Pemkab Konsel Tampilkan Icon Putri Jonga Bertanduk Lima

BAUBAU – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), mempersembahkan icon Puteri Jongga Bertanduk Lima yang dipadu dengan busana motif kotak kain Tolaki pada Sulawesi Tenggara (Sultra) Tenun Karnaval tahun 2022.

Sekretaris Daerah (Sekda) Konsel, Hj St Chadidjah mengatakan, icon yang ditampilkan pada Sultra Tenun Karnaval di alun-alun Kota Mara, Baubau yang berlangsung sejak tanggal 8-10, terinspirasi dengan keindahan dan kecantikkan alam Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) yang memiliki keragaman daya tarik wisata serta mengedepankan Keberlanjutan lingkungan alam sekitar.

“Karnaval tenun tahun ini Konawe Selatan menampilkan Puteri Icon Jongga Bertanduk Lima yang dipadu dengan busana motif kotak kain Tolaki,” sebut Chadidjah saat dikonfirmasi media ini. Sabtu, (10/12/2022).

Mantan Kadis Perindag Konsel ini menjelaskan, dengan didampingi oleh para puteri yang mengambarkan keceriaan dan kebahagiaan pada alam Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.

Kata dia, Busana Icon Jongga bertanduk lima mengambarkan juga keanekaragaman penganut agama yang hidup berdampingan secara rukun dan damai.

“ Selain itu juga merefleksikan ketaatan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya.

Sementara, tambah Chadidjah, untuk motif kotak kain Tolaki yang dikenakan berupa garis horisontal dan vertikal pada kain tenun Tolaki yang saling bertemu, melambangkan hubungan sosial dan persaudaraan manusia Tolaki serta hubungan manusia Tolaki kepada Sang Pencipta Allah SWT.

“Serta dipadu dengan dominasi kain berwarna kuning keemasan melambangkan keagungan serta kejayaan,” terangnya.

Terpisah, Ketua Dekranasda Konsel, Hj Nurlin Surunuddin, selaku model pada fashion show busana kain tenun Tolaki menjelaskan, sinopsis busana fashion show mengunakan bermotif Kalosara yang melambangkan simbol dan supremasi hukum tertinggi Suku Tolaki, yang diimplementasikan pada atasan baju yang dipercantik dengan payet mutiara pada kerah busana memberi kesan kharismatik yang mendalam.

“selain itu juga dipadu dengan motif pinetariwadi pada pergelangan tangan, pinggang serta bagian lipatan yang menjuntai kebawah, “ bebernya.

Istri Bupati Konsel ini menerangkan, motif pinetariwadi melambangkan sikap ketekunan dan kesabaran suku Tolaki seperti seorang wanita dalam membuat kue wajik yang dikenal agak rumit dalam proses pembuatannya.

“Dengan perpaduan warna kuning pada bawahan busana yang melambangkan keagungan serta kejayaan semakin memperkuat nilai dari kearifan lokal daerah Konawe Selatan,” terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Adiwarsyah Toar berharap, dengan tema yang ditampilkan pada ajang Sultra tenun karnaval kearifan lokal yang ada di Konsel dapat diketahui.

Sebab, menurutnya Kabupaten Konsel juga merupakan Indonesia mini. Dimana semua suku serta ras bahkan agama dapat bermukim di daerah tersebut.

“Olehnya itu saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berwisata di Konawe Selatan,” pintahnya.

Laporan : Ely

Exit mobile version