BAUBAU – Persatuan angkat berat seluruh Indonesia (Pabersi) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), sukses memboyong 10 medali di ajang Porprov 2022 yang digelar di Buton.
Seluruh medali tersebut terdiri dari tiga emas, dua perak dan lima perunggu. Masing-masing berhasil disabet Toni Samalo dengan raihan 2 emas 1 perak pada kelas 93 kg putra, Ur 1 emas kelas 93kg putra, Jumaddin 1 perak kelas 120kg+ putra, Yance Marcus 1 perunggu kelas 93 putra, Ell Rahim 1 perunggu kelas 66kg putra dan Suci Rahmadani dengan 3 perunggu kelas 52kg putri.
Ketua Pabersi Muna, Yafruddin Yaddi mengatakan, torehan medali yang berhasil disumbangkan oleh para atlet binaannya itu merupakan sebuah prestasi yang sangat baik di tengah keterbatasannga sarana pendukung. Belum lagi dengan adanya pengurangan kelas, maka otomatis atlet harus mengambil kelas lain agar tetap bisa berkompetisi.
“Terpaksa lari di kelas lain. Padahal kebanyakan dari atlet kami sangat diandalkan jika tetap bertanding pada kelas kelas yang dihilangkan,” ungkapnya, Selasa (29/11/2022).
Pria yang akrab disapa Udin Yaddi itu menerangkan, hampir semua atlet harus berusaha ekstra akibat adanya pengurangan kelas. Sebab, di kelas sebelumnya rata-rata para atlet bisa meraih medali emas, namun setelah pengurangan kelas, maka mereka pindah ke kelas yang lebih tinggi.
“Contoh El Rahim jadi andalan di kelas 59 dan setiap Porprov selalu menyumbang medali emas, namun karena kelasnya dihilangkan, maka dia naik ke kelas 66 kg. Begitu juga Jumaddin yang tadinya dia dapat 3 medali, setelah kelasnya dihilangkan maka dia harus naik kelas dan hanya dapat satu medali,” paparnya.
“Dan masih banyak lagi. Yang pastinya bahwa dari 9 kelas yang dihilangkan itu juga didalamnya kelas kelas andalannya kita,” timpalnya.
Untuk itu, Udin berharap di ajang Porprov berikutnya tak terjadi lagi adanya pengurangan kelas. Kata dia, Cabor Pabersu merupakan cabor yang paling banyak meraih medali dibanding cabor cabor lain. Asalkan tak ada pengurangan kelas.
“Ini yang juga harus menjadi perhatian khusus KONI dan terutama pemerintah. Kedepan, jangan lagi dilakukan pengurangan kelas atas dasar sebuah kepentingan dgn alasan dana kurang,” sentilnya.
“Jadi tolong kedepannya ini menjadi evaluasi buat KONI. apalagi Porprov ini adalah ajang olahraga bergensi karena bertanding atas nama daerah,” pintanya.
Laporan: Erwino