Site icon KonasaraNews.com

Menang Telak di Pilkades Ghonebalano, Muhammad Ery: Tak Ada Lagi Perbedaan, Kita Bersatu Membangun Desa

Ketgam: Muhammad Ery (baju merah pakai peci), Cakades Ghonebalano dengan nomor urut 2 saat ditemui awak media. Foto: Erwino.

MUNA – Muhammad Ery, Cakades Ghonebalano, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dengan nomor urut 2 menang telak atas lawan duelnya yang merupakan incumbent.

Jurnalis Rakyat Sultra itu berhasil merebut hati rakyat sebesar 275 suara. Sedangkan lawannya hanya 182 suara. Jadi, terdapat selisih sebanyak 93 suara.

Ery tak mau terlalu berbesar hati atas apa yang telah ia capai saat ini. Sebab, amanah rakyat adalah beban yang harus dipertanggungjawabkan kelak setelah menduduki kursi pimpinan di Desanya itu. Yang jelas, seluruh keinginan rakyat telah dirangkumnya dalam sebuah visi misi.

“Ada 14 point visi-misi yang sudah kita rangkum dan diketahui oleh masyarakat. Insya Allah kita akan tuntaskan,” ujarnya ditemui usai pemilihan, Kamis (25/11/2022).

Sesuai harapan masyarakat, hal pertama yang akan dilakukan nanti ialah menata ulang birokrasi, karena banyak terjadi tumpang tindih jabatan. Praktek KKN oleh pemimpin sebelumnya begitu nampak hingga tak sedikit yang merangkap jabatan. Belum lagi mengenai program bantuan yang turun di Desa.

Bumdes yang tak maksimal dikelola, akan dioptimalisasikan. Selain itu, nantinya juga ada pemberian insentif bagi pengurus masjid, pengadaan sekretariat untuk mahasiswa dan yang paling utama juga menurutnya adalah pembukaan akses jalan di RK II yang memang sangat dibutuhkan masyarakat. Sebab akses hasil pertanian sangat susah dijangkau.

“Banyak hal yang akan kita lakukan. Intinya fokus pada pemberdayaan masyarakat,” imbuhnya.

Mantan Jurnalis Kendari Pos ini berkeinginan untuk menjadikan Desa Ghonebalano sebagai Desa yang bermartabat, kuat dan memiliki daya saing. Makanya, ia butuh dukungan seluruh pihak agar cita-citanya itu dapat tercapai.

Dirinya tak mau lagi ada sekat di tengah tengah masyarakat pasca pemilihan usai dilaksanakan. Tak ada niatan yang timbul dari lubuk hatinya untuk menciptakan perbedaan. Untuk itu, Ia berjanji melakukan rekonsiliasi setelah resmi dilantik menjadi Kepala Desa.

“Tak ada lagi perbedaan. Kita bersatu membangun desa. Niat saya tampil bukan untuk kubu-kubuan,” timpalnya.

Suami Nur Imani itu juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk turut mengawasi kinerjanya selama enam tahun kedepan. Kritik dan saran sangat dibutuhkan demi terwujudnya cita-cita dalam menciptakan kemajuan daerah.

“Kita semua satu. Mari bersama-sama wujudkan apa yang menjadi harapan kita semua,” tandasnya.

Laporan : Erwino

Exit mobile version