Gegara Persoalan Politik, Ketua KONI Muna Tak Lagi Konsisten

Daerah, Muna106 Dilihat

MUNA – Beberapa cabang olahraga di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), sebelumnya tak diikutkan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan digelar di Buabau dan Buton.

Ketidakikutan beberapa cabor disebabkan karena keterbatasan anggaran dan tempat latihannya di luar daerah. Seperti cabor softball, panjat tebing, sepatu roda dan golf.

Namun, keempat cabor itu kembali dimasukan dalam daftar KONI Muna sebagai cabor yang akan ikut bekompetisi di ajang kejuaraan empat tahunan itu.

Begitu juga dengan jumlah atlet. Sebelumnya terjadi pemangkasan, tapi tak jadi. Alasannya, hanya gegara persoalan politik pada Pilkada belum lama ini.

Hal itu diungkapkan langsung Ketua KONI Muna, Bachrun Labuta saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 22 November 2022 dan di Sekretariat KONI, Kamis (24/11/2022).

Bachrun bilang, pihaknya terpaksa harus mengikutkan kembali beberapa cabor itu karena merupakan pendukung fanatik di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati lalu.

BACA JUGA :  PENDAFTARAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2024

“Kayak softball, itu ketuanya disebut-sebut sebagai orang yang juga pasang badan waktu pemilihan (pilkada, red) kemarin,” bebernya.

Begitu juga dengan panjat tebing, Wakil Bupati Muna itu menyebut, jika ketua Cabornya merupakan anggota dewan dari partai pendukung.

Belum lagi, sepatu roda. Meraka semua merupakan tim sukses saat Pilkada lalu. Makanya harus diikutkan dalam daftar cabor yang dipertandingkan sebagai bentuk penghargaan diri.

“Makanya jangan lagi ribut kalau ada yang kurang-kurang. Uang saku yang tadinya, besar jadi berkurang,” sebutnya.

Soal keterbatasan anggaran, entah bagaimana pihak KONI mengaturnya. Padahal, jauh hari sebelumnya, Bachrun telah menyatakan, sejumlah cabor dan atlet termasuk official terpaksa dipangkas alias dibatasi jumlahnya sesuai ketersediaan anggaran.

“Setiap Cabor yang bertanding, jika kalah langsung dipulangkan supaya tak membuang-buang anggaran,” ujarnya.

BACA JUGA :  Sejumlah Kader DPC Partai Gerindra Dukung Ikbar-Abuhaera di Pilkada Konut

Soal manajemen yang dinilai amburadul, Wakil Bupati Muna itu bilang bakal dijadikan pembelajaran kedepan agar tak lagi terulang.

“Kita akan mengevaluasi diri untuk kedepannya,” timpalnya.

Sementara itu, pengurus salah satu Cabor yang enggan disebutkan namanya menyebut, jika dalam rapat yang selalu diadakan Pihak KONI bersama seluruh cabor acap kali terjadi keributan.

Akhirnya, lanjut dia, cabang olahraga hanya bisa mengelus dada dengan kebijakan yang ada.

“Yang kita harapkan agar KONI Muna segera mengevaluasi diri dan mendorong pengembangan olahraga menjadi lebih baik,” pintanya.

Untuk diketahui, jumlah Cabor yang ikut bertanding sebanyak 39. Sedangkan total atlet termasuk official dan pelatih 695 orang di luar tambahan rombongan. Sementara, anggaran yang tersedia tak mengalami tambahan dari Rp7,5 Miliar.

Laporan : Erwino

Komentar