Site icon KonasaraNews.com

BVPV Kendari dan FKLPI Bakal Minamilisir Angka Pengangguran dan Kemiskinan di Sultra

Ketgam : Rapat koordinasi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari bersama Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI) Sulawesi Tenggara (Sultra) di salah satu Hotel di Kota Kendari, Jumat (18/11/2022). Ist

KENDARI – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari bersama Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat koordinasi di salah satu Hotel di Kota Kendari, Jumat (18/11/2022).

Tema kegiatan itu bertajuk mengurangi angka pengangguran serta kemiskinan di Sultra melalui pemberdayaan alumni pelatihan berbasis kompetensi.

Rapat ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi dan dihadiri oleh Kepala BPVP Kendari, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Kendari, Ketua FKLPI Sultra, Tim Ahli Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Ketua APINDO Sultra, Ketua Forum UMKM Kota Kendari, Ketua PHRI Sultra dan 50 orang perwakilan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang tergabung dalam FKLPI Sultra.

Kepala Disnakertrans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi mengatakan, persoalan ketenagakerjaan dan kemiskinan merupakan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh satu lembaga saja, melainkan perlu keterlibatan semua pihak, baik pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, dunia usaha dan industri dan lembaga-lembaga pelatihan.

“Kalau ini ingin kita tuntaskan, maka harus ada kolaborasi yang baik dari semua pihak,” kata Haswandi dalam keterangan pers yang diterima media ini.

Haswandi menuturkan, masalah lain yang menjadi persoalan yaitu tingkat penerimaan angkatan kerja yang tidak maksimal, di mana tidak semua jumlah pelamar dapat diterima untuk bekerja akibat kualifikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau dunia usaha dan industri.

“Kondisi ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan calon angkatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Terkait dengan hal tersebut maka peran BPVP Kendari menjadi sangat penting dan menentukan,” tuturnya.

Pihaknya sendiri, lanjut Haswandi, akan mencoba melakukan terobosan untuk memasifkan pemberian pelatihan bagi para calon angkatan kerja di setiap daerah di Sultra dengan melibatkan BPVP Kendari, FKLPI, Pemerintah Provinsi serta pemerintah kabupaten dan kota.

“Kita akan mulai dengan rapat terlebih dahulu, kemudian meminta usulan kegiatan pelatihan apa yang cocok dilaksanakan dari setiap wilayah bekerjasama dengan BPVP Kendari,” ujar Haswandi.

Sementara itu, Kepala BPVP Kendari, La Ode Haji Polondu menegaskan, bahwa persoalan penuntasan atau pengurangan pengangguran dan kemiskinan dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, hanya dapat dilakukan jika terjalin kerja sama dan kolaborasi yang baik diantara semua pihak terkait.

“Kalau masalah ini kita pikirkan dan kita selesaikan secara bersama secara ikhlas dan tulus dengan kompak maka tidak akan begitu sulit. Apalagi setiap tahunnya kita dapat menciptakan tenaga kerja terampil dan kompeten di Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak lebih dari 3.000 orang,” tegas Polondu.

Polondu menjelaskan, cara yang dapat ditempuh tidak begitu sulit karena calon angkatan kerja yang memiliki keterampilan berbasis kompetensi alumni pelatihan BPVP Kendari merupakan calon angkatan kerja yang kompeten, siap pakai dan memiliki daya saing.

“Tidak membuat tumpul ilmu dan keterampilan yang telah mereka peroleh melalui pelatihan adalah cara terbaik dan mewujudkan itu perlu peran dan partisipasi semua pihak. Cara kerjanya yaitu dengan memberikan bantuan modal peralatan kerja bagi para alumni pelatihan atau membukakan peluang sebesar-besarnya bagi mereka agar terserap di dunia usaha atau dunia industri untuk bekerja menerapkan keterampilan yang telah dimilikinya,” jelas Polondu.

Hal ini, masih kata dia, telah dilakukan oleh PT ASDP Indinesia Fery Cabang Baubau, melalui dana CSR-nya memberikan bantuan peralatan bagi alumni siswa pelatihan yang dilaksanakan di Kabupaten Buton Selatan sebanyak tujuh paket pelatihan atau sebanyak 112 orang.

Dari tujuh paket pelatihan yang berbeda-beda itu kini para alumninya telah banyak berbuat dan telah menjalankan usahanya secara mandiri.

Kemudian, lanjutnya, PT PLN Cabang Kendari melalui perjanjian kerja bersama dengan BPVP Kendari telah melaksanakan pelatihan pembuatan Batako dan Paving Blok menggunakan limbah batu bara, dimana saat ini para alumninya juga telah menjalankan usaha tersebut.

Selain itu, tambah dia, di Kabupaten Konawe Utara melalui perjanjian kerja bersama antara Bupati Utara dengan BPVP Kendari, para alumni pelatihan sebanyak dua paket mendapatkan bantuan mesin jahit dan mesin serta peralatan las kepada setiap siswa Alumni Pelatihan Berbasis Kompetensi BPVP Kendari di Kabupaten Konawe Utara.

Bahkan, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara mempermudah pengembangan usaha para alumni pelatihan dengan memanfaatkan hasil mereka.

“Jika semua bergerak dengan cara ini maka menuntaskan tantangan itu bukan hanya isapan jempol belaka. Karena harapan kita, dengan modal keterampilan yang mereka miliki dapat menjadi penolong mereka secara individu atau kelompok dan hasilnya dapat bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, masyarakat umum, bangsa dan negara,” bebernya.

Ketua FKLPI Sultra, Ahmat SE MM juga menambahkan, pihaknya berharap keberadaan FKLPI dapat menjadi solusi untuk pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Sultra, melalui kerja sama yang baik dengan berbagai pihak dan BPVP Kendari.

“Kami akan terus memberikan masukan dan sumbangan pemikiran kepada BPVP Kendari sesuai dengan harapan dan keinginan industri yang ada dalam FKLPI sehingga kebutuhan angkatan kerja sesuai dengan standar atau keinginan dunia industri. Jadi, alumni BPVP Kendari dapat langsung bekerja karena standar kebutuhan angkatan kerjanya sesuai dengan yang diinginkan dunia kerja,” tutupnya.

Diketahui, pada kegiatan Rakor ini juga, ada tiga pemateri yang dihadirkan yaitu Kepala Disnakertrans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi, Tim Ahli Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ahmad Luthfi dan Ketua FKLPI Pusat Yusup Adriyanto.

Penulis: To

Exit mobile version