KENDARI – Siswa penyandang disabilitas mengikuti pelatihan berbasis kompetensi di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari, pada acara Open House Festival Pelatihan Vokasi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (21/10/2022).
Kepala BPVP Kendari, La Ode Haji Polondu mengatakan, pelatihan pembuat anyaman bagi penyandang disabilitas merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan dasar untuk meningkatkan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas, memberikan akses dan peluang serta kesempatan terhadap suatu pekerjaan yang layak bagi penyandang disabilitas.
“Kita memiliki tugas untuk memberikan keterampilan bagi masyarakat, tanpa melihat dari sisi keterbatasan yang dimiliki oleh mereka. Selagi mereka ingin terampil maka sudah menjadi tanggung jawab kami untuk mengantar dan membimbing mereka agar terampil, termasuk penyandang disabilitas,” kata Haji Polondu saat ditemui ketika memantau kegiatan siswa penyandang disabilitas.
Haji Polondu menuturkan, dalam pelatihan yang dilakukan siswa penyandang disabilitas pada giat Open House 2022 BPVP Kendari, sebanyak 10 siswa dari Panti Sosial Sentral Meohai Kendari sangat antusias untuk memahami dan memberikan karya terbaiknya, merangkai tali rafia menjadi sebuah anyaman berupa taplak meja dan vas bunga.
“Mereka mampu memahami dengan baik pelatihan yang diberikan, terbukti dengan hasil karya mereka yang bagus-bagus. Kami sendiri melihat hal itu, sangat mengapresiasinya, apalagi ini dilakukan oleh mereka yang memiliki keterbatasan,” ujar Haji Polondu.
Ke depannya BPVP Kendari, lanjut Haji Polondu, akan membuka beberapa paket pelatihan bagi penyandang disabilitas, sebagai wujud dari program Sembilan Lompatan Kementerian Ketenagakerjaan yang telah diberlakukan oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah dan menjadi salah satu kesepakatan pada Forum Employment Working Group (EWG) G20 terkait akses partisipasi dan kesempatan kerja yang sama bagi penyandang disabilitas.
“Inshaallah, ke depan kami akan buka satu atau dua paket kejuruan khusus bagi mereka penyandang disabilitas, apalagi beberapa bangunan workshop pelatihan BPVP Kendari sudah memenuhi standar untuk pelatihan penyandang disabilitas,” tambahnya.
Mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Kemnaker RI ini juga berharap, agar dunia usaha dan dunia industri serta asosiasi bisa bersama-sama berkolaborasi dalam memberikan pelatihan berbasis kompetensi bagi penyandang disabilitas, karena pada dasarnya penyandang disabilitas memiliki hak yang sama seperti yang lain, yaitu hak mendapatkan pekerjaan yang layak dan hak penghidupan yang layak.
“Karena mereka memiliki hak yang sama seperti kita, maka hal yang paling penting adalah bagaimana mengantar dan membimbing mereka agar memiliki keterampilan. Ini menjadi tugas kita bersama,” tutup Haji Polondu.
Laporan : To
Komentar