Sambut Kemenangan Pemilu 2024, PKS Gelar Silaturahmi Kebangsaan

Kendari, Metro, Politik114 Dilihat

KENDARI – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar silaturahmi kebangsaan bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), di salah satu Hotel di Kendari, Minggu (2/10/2022) malam.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Ahmad Heryawan mengatakan, silaturahmi kebangsaan melibatkan para tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk membangun kebersamaan.

“PKS sebagai partai yang hadir dalam politik Indonesia yang ingin bersama-sama membangun bangsa dalam berkompetisi secara sehat pada pemilu 2024,” kata Heryawan kepada awak media.

Heryawan mengungkapkan, hal itu merupakan ikhtiar bersama bahwa meskipun berbeda-beda partai tetapi tetap pada satu tujuan yaitu merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur.

BACA JUGA :  Ketua DPC PBB Konut Beberkan Sederet Hasil Kinerja Ruksamin Selama Menahkodai Konawe Utara

“Itu cita-cita besar kita, dan misi besar kita yaitu tujuan bernegara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan dan berdasarkan yang kita sepakati bersama dan ideologi bersama yaitu Pancasila,” ungkap Heryawan.

Lanjut Heryawan, pada pemilu 2024 yang akan datang, Partai PKS menginginkan kompetisi secara sehat dan tidak ada keraguan satu sama lain.

“Ini adalah proses demokrasi, siapa diantara kita yang paling dipercaya masyarakat, itulah pemenang tiap daerah baik dalam Kabupaten kota maupun di tingkat pusat,” ujar Heryawan.

Ia juga menuturkan, dalam silaturahmi kebangsaan bersama tokoh adat dan masyarakat, pihaknya akan memberikan pendahuluan dan menyambut masyarakat untuk membangun kebersamaan.

BACA JUGA :  Ketua DPC PBB Konut Beberkan Sederet Hasil Kinerja Ruksamin Selama Menahkodai Konawe Utara

Sehingga, lanjut Heryawan, dengan adanya nilai prinsip yang ada pada Pancasila tersebut maka masyarakat bergerak bersama menuju Indonesia yang dicita-citakan yaitu menuju Indonesia berdaulat adil dan makmur.

“Boleh jadi diantara kita ada yang saling meragukan, ada stigma buruk, kita ingin sudahi masa ini karena Indonesia tidak akan bersatu jika begini. Makanya itu kita harus ada kenyamanan dan mencari titik temu yaitu Pancasila, dan itu harus kita lestarikan bersama-sama berdasarkan nilai ketuhanan, sosial, persatuan, kebangsaan, dan musyawarah mufakat,” pungkasnya.

Laporan: To

Komentar