MUNA – La Piara, salah satu bakal calon kepala Desa Lapole, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna dituding melakukan money politic atau bagi-bagi uang kepada masyarakat sebesar Rp500 ribu per kepala jelang Pilkades serentak 2022.
La Piara menanggapi kabar itu dengan perasaan lucu. Menurutnya, isu itu sengaja dibangun untuk menjatuhkan dirinya dimata masyarakat. Bagaimana mungkin, ia hendak membagi-bagikan uang, sementara dirinya saja belum ditetapkan sebagai calon untuk maju bertarung.
“Kan belum penetapan. Masuk akal kah kita mau hambur-hambur uang sementara belum jelas kita lolos jadi calon atau tidak. Kalau tidak lolos, bagaimana?. Kan aneh dan lucu itu,” kata La Piara ditemui di kediamannya, Senin (3/10/2022).
Mantan Kades Lapole dua periode itu mengaku, jika uang sebesar Rp500 ribu yang dimaksud ialah biaya operasional bagi para tim yang bekerja untuk membantu mensosialisasikan dirinya pada masyarakat sebelum pemilihan nanti. Dana itu sengaja diberikan sebagai pendukung kinerja para tim selama beberapa hari.
“Jadi tidak betul itu kalau saya bagi-bagi uang untuk masyarakat. Apalagi sebesar Rp 500 ribu per kepala. Bukan jumlah yang kecil itu,” timpalnya.
Selama menahkodai Desa Lapole dua periode, La Piara paham betul karakter masyarakatnya. Ia menilai, masyarakat sudah cerdas dalam menentukan pilihan pada siapa yang benar-benar ikhlas untuk mengabdi pada rakyat.
Makanya, ia berharap masyarakat tak perlu serius menanggapi isu yang beredar saat ini. Bagi tim juga agar tetap fokus bekerja sesuai kesepakatan yang telah dibangun.
“Isu itu terlalu berlebihan dan tidak masuk akal. Lebih baik kita tunjukan kualitas kita sebagai calon agar menarik simpati masyarakat. Bukannya menyebar isu yang tidak mendidik,” sentilnya.
Sementara itu, Wa India, salah satu tim sukses yang bekerja memenangkan La Piara tak menampik, jika dirinya bersama tim lain diberi sokongan dana guna menunjang kinerja di lapangan.
“Tak ada bagi-bagi uang. Kita dikasih uang untuk ongkos transport dan makan-minum,” ungkapnya.
Kata dia, masyarakat sangat merindukan sosok kepemimpinan seorang La Piara. Selama sudah tak lagi menjabat, masyarakat seperti kehilangan induk.
“Kita sudah seperti anak yatim. Semoga beliau bisa kembali lolos untuk menahkodai Desa Lapole,” pungkasnya.
Laporan : Erwino