KONAWE UTARA – Pembangunan dan penataan infrastruktur di ibukota Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang anggarannya bersumber dari pinjaman sebesar Rp200 M sisa menunggu hasil lelang.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Konut, Marthen Minggu mengatakan, jika pengajuan pinjaman sebesar Rp300 M, namun yang direalisasi hanya Rp200 M.
“Kita kemarin usulkan Rp300 M angsuran sampai 2026. Tapi karena aturan Pilkada serentak di 2024, jadi pinjaman kita hanya direalisasikan Rp200 M. Jadi kita cuman diberikan waktu 2 tahun,” katanya, Minggu (2/10/2022).
Menurutnya, Rp200 M itu telah tertuang jelas dalam APBD Konawe Utara, bahkan kerangka kerja per item pekerjaan sudah ada.
“Di APBD itu kita sudah kirim ke Kemendagri, Kementerian Keuangan dan sudah diverifikasi semua. Artinya apa, uang Rp200 M ini tinggal jalan, sisa tunggu hasil lelang,” ujarnya.
Marthen menambahkan, berkurangnya pinjaman dari Rp300 M usulan menjadi Rp200 M berdamfak pada sejumlah pembangunan yang tidak dapat dilaksanakan.
“Pembangunan kantor DPRD, rehab kantor Bupati, pembangunan kantor Bappeda. Direncanakan dari awal, tapi karena anggaran yang diturunkan cuman Rp200 M, terpaksa itu kita tunda dulu,” ucapnya.
Masih kata Marthen, proyek infrastruktur yang anggarannya berasal dari Rp200 M itu berlaku sistem tahun jamak.
“Jadi dia tidak tergantung pada APBD yang berakhir bulan Desember 2022. Dia itu seperti kontraknya bulan November, dia jalan terus pekerjaan sampai selesai. Karena dananya sudah siap jadi tidak dibahas lagi dalam pembahasan APBD,” terangnya.
Laporan : Mumun
Komentar