MUNA – Kepala Puskesmas (Kapus) Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, membantah tudingan pungutan liar (Pungli) yang ditujukan pada dirinya terkait pendataan tenaga non Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kapus Tampo, Rosdiana mengaku tak tahu-menahu perihal adanya pungutan sebesar Rp50 ribu yang dibebankan pada setiap tenaga kesehatan (Nakes) non ASN untuk memuluskan proses pendataan. Katanya, tuduhan itu tidaklah benar.
“Tidak betul itu ada pungutan biaya. Saya tidak pernah memerintahkan dan tidak pernah ambil uang sama anak-anak (Nakes, red),” kelitnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (20/9).
Ironisnya, Rosdiana tak menampik jika para honorer itu memang mengumpulkan dana sebesar Rp50 ribu, namun kata dia, hal itu dilakukan dengan dasar inisiatif mereka sendiri bukan atas perintahnya.
“Para honorer sudah menyatakan jika mereka tak mendapat perintah dari pimpinan untuk mengumpulkan dana,” ujar Rosdiana sembari menunjukan surat pernyataan yang dibubuhi tandatangan Nakes.
Di tempat yang sama, Radiwati salah seorang Nakes non ASN mengungkapkan, dirinya bersama rekan-rekan yang lain sengaja mengumpulkan dana guna diberikan pada operator penginput data sebagai tanda rasa terima kasih.
“Itu inisiatif kita sendiri, bukan instruksi dari pimpinan,” kata Radiwati diamini rekan-rekannya.
Radiwati juga bilang, uang yang telah terkumpul itu masih dalam genggaman rekannya bernama Nirna. Dana yang dimaksud, termasuk dari hasil kumpulan 41 nakes yang bertugas di Puskesmas Tampo. Tapi, kata dia, pengumpulan itu tanpa ada paksaan.
“Jadi, ada sebagian yang tidak mengumpul. Hanya yang mau saja,” timpalnya.
Sementara itu, nakes yang enggan disebutkan namanya memastikan, jika Pungli itu jelas adanya. Ia berani bersaksi, saat dirinya dimintai uang oleh utusan yang mengatasnamakan Kapus. Malah, pasca pemberitaan, ia merasa Kapus nampak gelisah.
“Sepertinya ibu Kapus sudah komunikasi dulu sama teman-teman untuk satu suara. Makanya, dugaan itu dibantah,” imbuhnya.
Ia juga membeberkan, jika uang yang telah diberikan saat dimintai, malah akan dikembalikan karena telah mencuat di pemberitaan. Namun, dirinya tak terlalu menanggapi perihal itu.
“Kenapa nanti sudah diberitakan baru seakan-akan gelisah. Kalau memang tidak benar, mati kita buktikan,” tandasnya.
Laporan : Erwino
Komentar