KONAWE UTARA – Siapa yang tidak kenal nama Desa Mandiodo Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), dikalangan pengusaha pertambangan nikel.
Blok Mandiodo yang menyimpan kandungan nikel di Bumi Oheo, kini dikepung oleh para penambangan. Semestinya, SDA yang ada mampu memberikan pembangunan infrastruktur di sekitar itu.
Sayangnya, kondisi itu berbalik terbalik dengan infrastruktur jalan di Desa Mandiodo. Jika musim penghujan, jalan menjadi licin dan berlumpur. Dan jika musim kemarau, maka pengguna jalan akan bermandikan debu.
Kepungan investor tambang di Blok Mandiodo, namun kondisi jalan bak “neraka” dikeluhkan pengguna jalan roda dua, Lukman saat melintasi daerah tersebut.
“Dari mulai masuk Desa Mandiodo jalannya berlumpur, ditambah licin. Kalau kita nda hati-hati pasti jatuh,” katanya saat melintasi jalan, Rabu (7/9/2022).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konut, Ikbar mengatakan, keberadaan investor di wilayah itu harusnya peka dengan kondisi infrastruktur yang rusak.
“Kasian masyarakat kita yang melalui jalan itu menggunakan motor. Kalau bukan lumpur pasti debu,” beber Ikbar.
Ikbar melihat, keberadaan sektor pertambangan nikel di daerah itu ibaratnya hanya dinikmati oknum-oknum tertentu. Sementara dampaknya dirasakan oleh seluruh masyarakat yang melintasi jalan tersebut.
“Kita akan sesegera mungkin mengambil sikap, kasian masyarakat kita kalau dibiarkan berlarut-larut,” tegasnya.
Laporan : Mumun
Komentar