MUNA – Kian meresahkan warga, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra), akhirnya turun tangan untuk mengevakuasi buaya yang bersarang di rawa belakang SPBU Raha.
Proses evakuasi dilakukan pada Selasa, 30 Agustus 2022 sekitar pukul 09.00 Wita dengan bantuan tim pemadam kebakaran (Damkar) setempat dan pengamanan dari pihak kepolisian sektor (Polsek) Katobu.
Banyak warga yang turut menyaksikan selama proses evakuasi itu berjalan. Untuk itu, pihak keamanan dari Polsek Katobu telah memasang garis polisi guna membatasi langkah para warga tetap berada di posisi aman.
Tim BKSDA dibuat kesulitan untuk menemukan keberadaan buaya. Pasalnya lokasi rawa terbilang luas. Kurang lebih sekitar dua hektar. Belum lagi, kedalamannya tidak merata. Sebab, ada bekas galian alat berat yang dalamnya mencapai tiga meter.
Hingga saat ini, tim evakuasi terus berusaha melakukan penyisiran. Belum ada tanda-tanda pergerakan dari hewan buas itu.
Sementara itu, Jumaya, salah seorang warga yang bertempat tinggal persis di pinggiran rawa mengungkapkan, jika dirinya bersama sang suami menjadi semakin tidak tenang berada dalam rumah pasaca kemunculan buaya hingga keluar jalan.
Pasalnya, jalur yang dilewati buaya saat naik ke jalan, merupakan jalur yang sama digunakan setiap harinya kala melakukan aktivitas. Selain itu, halaman rumah mereka juga kerap dijadikan tempat berjemur diri bagi hewan bernama latin crocodylus itu.
“Biasanya dia (buaya, red) sering muncul jam 10 malam. Bapaknya juga sudah takut kalau mau pergi sembahyang di masjid,” kata Jumaya saat ditemui di kediamannya sela-sela proses evakuasi.
Wanita paruh baya ini berharap agar buaya dapat segera ditemukan dan dibawa ke tempat penangkaran. Keberadaan buaya menjadi teror tersendiri bagi warga yang berpenghuni di sekitaran rawa. Jumlahnya lebih dari satu ekor.
Laporan : Erwino