Tingkatkan PIS-PK, Camat dan Kapus di Konsel Diminta Sinergi

KONAWE SELATAN – Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga tekankan para Kepala Puskesmas (Kapus), Camat dan Dinas Kesehatan (Dinkes), untuk bersinergi dalam mendukung program pemerintah daerah (Pemda) melalui peningkatan kesehatan masyarakat.

Penegasan itu disampaikan Bupati dua periode ini, dalam pertemuan koordinasi integrasi, program dan sektor intervensi peningkatan capaian Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang digelar oleh Dinkes Konsel pada Jumat malam, 12 Agustus 2022, disalah satu hotel di Kota kendari.

“Program ini harus tersinergi, antara sektor-sektor tertentu. Tidak bisa lagi jalan masing-masing, Olehnya itu saya tekankan kepada Kapus, Camat dan Dinkes untuk lebih serius mendukung program ini,” kata Surunuddin dalam sambutanya.

Untuk itu, mantan Ketua DPRD Konsel ini berharap, melalui pertemuan yang dilakukan informasi yang diperoleh tentang kendala-kendala yang dihadapi, dapat dibahas guna memperoleh kesepakatan dan persamaan persepsi.

BACA JUGA :  Soal Beasiswa, Calon Bupati Ikbar : Mereka Baru Janji, Konasara II Sudah Lakukan, Konasara III Siapkan Perdanya

“Pertemuan terintegrasi antara Puskesmas, lintas program dan lintas sektor untuk peningkatan capaian PIS-PK di Kabupaten Konsel dapat terlaksana dengan baik,” harapnya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Konsel dr Boni Lambang Pramana menjelaskan, program tersebut merupakan program Indonesia Sehat, melalui Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan.

Direktur RSU Konsel ini menerangkan bahwa, program pembangunan kesehatan di daerah itu mengacu pada tiga pilar PIS yaitu, mengedepankan paradigma sehat, kemudian penguatan pelayanan kesehatan serta pemenuhan Universal Health Coverage melalui jaminan kesehatan.

BACA JUGA :  Kabar Bahagia!, Paslon Ikbar-Abuhaera Bakal Naikkan Honor Aparat Desa dan BPD

“Pelaksanaan tiga pilar PIS-PK tersebut mempunyai target sasaran seluruh usia (total coverage) mengikuti siklus kehidupan (life cycle), sehingga integrasi pelaksanaan pelayanan kesehatan dapat dilakukan lebih efektif jika melalui pendekatan keluarga,” terang pria yang akrab disapa Dokbon.

“Melalui pendekatan keluarga, dengan melakukan screning untuk menilai faktor-faktro resiko penyakit yang ada dalam keluarga tersebut. Wujud dari itu nantinya bisa dietahui indeks dari nilai dari tingkat kesehatannya,” lanjutnya.

Olehnya itu harap Dokbon, melalui pertemuan ini sinergitas antar sektor lebih solid lagi, sehingga kedepan nilai indek cakupan kesehatan masyarakat lebih meningkat lagi.

“Semoga apa yang, kita cita-citakan dan disepakati dalam pertemuan ini dapat lebih meningkat lagi,” pungkasnya.

Laporan : Ken

Komentar