BUTON UTARA – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), bakal mengulang proses tender pada proyek peningkatan jalan Ereke-Lemo.
Kepala Bidang Bina Marga PUTR Butur, Zalman mengatakan, ada beberapa alasan sehingga proyek peningkatan jalan Ereke-Lemo harus dilakukan proses ditender ulang.
Menurut Zalman, pada proses tender sebelumnga, telah ada perusahaan yang menjadi pemenang pekerjaan tersebut. Namun, dalam pelaksanaan pekerjaan pihak perusahaan diduga menggunakan aspal mising plant (AMP) yang berasal dari luar Buton Utara.
“Tapi perlu diingat, di sini saya tidak menekankan bahwa harus memggunakan AMP di Butur ya. Akan tetapi disini kami menimbangkan bahwa jarak tempuhnya apabila material dari AMP diluar Butur, maka akan menurun suhu aspal tersebut, apalagi ini menggunakan aspal Hit Mix,” jelasnya, Sabtu (26/6/2022).
Zalman melanjutkan, jika proyek peningkatan jalan Ereke-Lemo harus menggunakan aspal Hot Mix dan instansinya membutuhkan pekerjaan yang kualitasnya bagus bukan asal dikerja.
Dia mencontohkan, beberapa waktu yang lalu terdapat pekerjaan di dalam Kota Ereke yang menggunakan AMP di Butur. Di mana pihak AMP menaruh suhu aspal itu 150 derajat celcius, tapi aspal tersebut tiba dilokasi menjadi 100 derajat celcius.
“Bagaimana kalau diambil diluar Butur pasti lebih buruk lagi kualitas aspalnya. Dan siapa yang mau bertanggungjawab bila dipaksakan menggunakan AMP diluar Butur,” terangnya.
Zalman melihat, jika AMP yang digunakan dari luar Butur, maka waktu tempuh sampai tiba dilokasi pasti membutuhkan berapa jam.
“Perlu diingat juga bahwa tekanan suhu aspal itu turun 10 derajat perjamnya. Lalu sekarang berapa jam dari Konsel ke sini (Butur red),” katanya.
Zalman menambahkan, setelah melakukan verifikasi terhadap pemenang tender, maka pihaknya menolak pemenang tender tersebut.
“Saya tekankan harus terder ulang,” tutupnya.
Hingga berita ini ditayangkan, awak media ini masih terus mencoba mengkonfirmasi pihak perusahaan pemenang pada tender pertama terkait persoalan tersebut.
Reporter : Safrudin Darma