Site icon KonasaraNews.com

Perbaiki Demokrasi Tingkat Desa, Bupati Konsel Ingin Pilkades Tanpa Money Politik

KONAWE SELATAN – Sebanyak 270 Calon Kepala Desa (Cakades) dari 86 Desa di 24 Kecamatan di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), akan menggelar Pilkades serentak 22 Mei mendatang.

Pesta demokrasi tingkat desa ini, serat dengan persaingan ketat, termaksud mengklaim mendapat dukungan penuh dari Bupati Konsel, Surunuddin.

Atas isu ini, Surunuddin menegaskan tetap netral, dan tidak akan mendukung salah satu cakades.

Bupati dua periode ini sadar, bahwa dari sekian banyak cakades ini, pada saat konstestasi pilkada banyak yang menjadi tim suksesnya ditingkat desa.

Untuk itu, Surunuddin menolak foto bersama salah satu cakades, dalam momen penandatanganan pakta integritas, kemarin. Selasa,10 Mei 2022 di auditorium kantor bupati.

 

“Untuk memperbaiki demokrasi ditingkat desa. Sebagai kepala daerah, tentunya saya harus tetap netral, mendukung dan merestui semua cakades dan tidak memihak kepada salah satu calon,” kata Surunuddin.

Politisi Golkar ini, meminta kepada para cakades tidak mencantum namanya untuk meraup dukungan masyarakat.

Surunuddin juga berharap cakades yang terpilih nantinya adalah pemimpin yang berkualitas dan benar-benar terpilih karena kemampuannya menjual visi misi dan program untuk pembangunan dan kesejahteraan desa.

“Silahkan berkompetisi dengan sehat, dengan memperbaiki tatanan demokrasi di desa. Untuk mendapat dukungan, tawarkan program visi misi masing-masing. Yakinlah bahwa kalian, adalah pilihan terbaik,” pintahnya.

Dia menekankan untuk membuat program desa yang bersinergi dengan program pembangunan daerah, agar terjadi percepatan capaian pembangunan daerah dan desa.

“Sampaikanlah program pembangunan desa yang memberi harapan untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat desa yang pada akhirnya bersama-bersama sama mewujudkan desa maju Konsel hebat di Kabupaten Konsel,” imbaunya.

Lanjut, Surunuddin menambahkan bahwa pembelajaran demokrasi ini sangat penting. Walaupun ini hanya demokrasi tingkat desa, namun tingkat terjadinya gesekan sangat tinggi, sebab pilkades ini persaingannya bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Olehnya itu, Surunuddin juga berpesan kepada panitia pemilihan untuk tetap profesional, mengelola pemilihan secara transparan, berkualitas dan aman. Dengan melahirkan demokrasi yang berkualitas bersih dari politik uang.

Seperti yang dilakukan oleh Desa Wunduwatu kecamatan Andoolo pada pilkades tahun lalu.

“Demokrasi Pilkades tanpa money politik di konsel sudah menjadi kebiasaan dibeberapa desa, dengan konsekuensi diskualifikasi apabila ditemukan salah satu cakades melakukan politik uang, ini yang saya inginkan diterapkan kesemua desa di Konsel,” tekanya.

Laporan: Ken

Exit mobile version