KENDARI – Sikap arogansi dan semena-mena ditujukan oknum pengayom lembaga pendidikan lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas PK) Kota Kendari. Itu diduga dilakukan Kepala Sekolah SDN 51 Kendari, Hj Rosmawati S.Pd M.Pd.
Pasalnya, usai mengangkat tenaga security di lingkup sekolah yang ia pimpin, tiga bulan kemudian, tepatnya, Jumat, 15 April 2022, Rosmawati langsung memecat security tersebut tanpa alasan yang jelas dan tidak sesuai Standard Operating Procedure (SOP).
“Saya dipecat lewat whatsApp. Katanya Sabtu, 16 April 2022, jangan masuk lagi karena sudah ada penggantiku. Dari pesan WA kepala sekolah yang mau ganti saya tentara katanya. Biar lebih disiplin,” ungkap Lulo Warga Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, yang sebelumnya bekerja sebagai security SDN 51 Kendari.
Anehnya, dalam pesan WhatsApp berbau pemecatan terhadap Lulo, Hj Rosmawati mencatut nama Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang akan merekomendasikan security SDN yang berasal dari TNI.
Menanggapi Hal tersebut, Tokoh Pemuda Kambu Ramaluddin SH menyayangkan sikap Kepala Sekolah SDN 51 Kendari.
“Apa yang dilakukan oleh kepala sekolah tersebut tidak mencerminkan sosok seorang pemimpin dan pengayom. Masa memecat aparatnya lewat pesan WhatsApp,” jelasnya.
Terlebih lagi untuk memberhentikan seseorang dari pekerjaan secara profesional itu mesti sesuai SOP.
“Ini harus dipahami. Apakah pernah menyampaikan secara tertulis atau disampaikan secara lisan,” nilainya.
Disamping itu, lanjut Rama, menyayangkan pemecatan yang dilakukan dengan membawa-bawa nama aparat.
“Kita patut mempertanyakan kredibilitas kepala sekolah seperti ini. Mencatut nama aparat untuk mengorbankan pekerjaan seseorang,” tuturnya.
Rama berharap Pemerintah Kota (Pemkab) dalam hal ini Dinas Pendidikan mesti mengevaluasi pengangkatan kepala sekolah yang seperti ini.
“Apalagi pada saat mengangkat tenaga pengamanan di sekolah tersebut juga tidak memberikan SK terhadap yang bersangkutan (Lulo),” pandangnya.
Sementara itu, Babinsa Kelurahan Kambu Hasrudin saat dikonfirmasi mengatakan tidak pernah merekomendasikan aparat untuk menjadi security.
“Tidak pernah itu. Baru saya tau dan itu tidak ada aturannya. Selaku Babinsa yang memiliki wilayah pembinaan di Kelurahan Kambu, kalau kita diminta untuk mencarikan seseorang berkaitan dengan tugas pengamanan bisa kita bantu,” ungkap Hasrudin usai melakukan mediasi di SDN 51 Kendari.
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SDN 51 Kendari, Hj Rosmawati di ruang kerjanya mengaku kejadian tersebut merupakan miskomunikasi.
“Saya minta maaf, ini miskomunikasi saja. Sampai hari ini Lulo masih security. Saya tidak pecat. Bisa kembali bekerja,” singkatnya.
Laporan: Ken